Diharapkan melalui debat ini ada masukan dari para mahasiswa bagi perbaikan penyelenggaraan pemilu kedepannya,"
Bogor (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, Jawa Barat mengajak peran aktif mahasiswa untuk mengawal pelaksanaan pemilu agar berlangsung secara jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia hingga melahirkan seorang pemimpin yang menjadi harapan masyarakat.

"Mahasiswa sebagai pionir, agen perubahan, garda terdepan dalam proses pembangunan bangsa. Peran mahasiswa mengawal demokrasi. Maka itu kita mengajak keterlibatan mahasiswa untuk aktif mengawal pelaksanaan pemilu," kata Ketua KPU Undang Suryatna, dalam acara sosialisasi dan pendidikan politik pemilih bagi generasi muda dalam rangka lomba debat kepemiluan dan demokrasi tingkat mahasiswa tahun 2015, di Bogor, Rabu.

Undang mengatakan, upaya untuk mengajak keterlibatan mahasiswa dalam mengawal pelaksanaan pemilu dengan menggelar debat kepemiluan dan pendidikan politik untuk menumbuhkan pemahaman serta kesadaran para generasi muda dalam berdemokrasi.

Ia mengatakan, ada sembilan tema yang akan diperdebatkan dalam debat mahasiswa ini yakni penyelanggaraan Pilkada serentak secara nasional, calon tunggal dalam pilkada serentak, pencalonan kepala daera yang diusulkan oleh partai politik yang berkepengurusan ganda, penyelenggaraan kampanye pasangan calon kepada daerah yang dibiayai APBD, mantan terpidana yang mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah atau wakil kepala daerah, kewajiban pelaksanaan pemilu melaksanakan rekomendasi Banwaslu/Panwaslu, pembatasan dana kampanye pasangan calon kepala daerah, calon kepala daerah dari petahana, dan persyaratan calon perseorangan dalam pilkada serentak

"Diharapkan melalui debat ini ada masukan dari para mahasiswa bagi perbaikan penyelenggaraan pemilu kedepannya," kata Undang.

Menurut Undang, pro dan kontrak serta kritikan yang dihasilkan dalam debat mahasiswa ini akan menjadi masukan bagi KPU dalam pelaksanaan pemilu agar lebih baik, dan memperbaiki apa yang belum maksimal dijalankan.

Lebih lanjut Undang mengatakan, debat mahasiswa ini baru pertama kali diselenggarakan oleh KPU dalam rangka mensosialisasikan pelaksanaan pemilu untuk generasi muda. Peserta debat dibatasi menjadi delapan kelompok. Satu kelompok terdiri dari dua peserta.

"Peserta yang sudah mendaftar harus mengirimkan makalah, dari sini akan kita nilai untuk lolos sebagai peserta," kata Undang.

Tahapan pelaksanaan debat kepemiluan dan demorkasi tingkat mahasiswa ini dimulai dari pengumuman dan undangan ke seluruh perguruan tinggi di Kota Bogor. Sosialisasi, pendaftaran calon dimulai dari 22 hingga 23, dan 26 hingga 27 Oktober. Pengumuman peserta lomba akan disampaikan 2 November melalui website KPU Kota Bogor. Tanggal 4 November dilakukan technical meeting, babak penyisihan 10 November, babak semi final 12 November dan 19 November babak final.

Sebelumnya KPU Kota Bogor juga telah melakukan cerdas cermat kepemiluan dan demokrasi tingkat SLTA. Kegiatan ini mendapat respon positif diikuti hingga 28 sekolah se Kota Bogor.

Pelaksanaan debat kepemiliuan dan demokrasi tingkat mahasiswa ini dalam rangka sosialisasi pemilu, mendapat tanggapan positif dari para peserta yang hadir. Peserta interaktif bertanya dan melakukan diskusi seputar kepemiluan.

"Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi kepemiluan ini, karena ini sangat diperlukan untuk menambah wawasan kita. Kita bisa bertanya mengenai persoalan pemilu, salah satunya permasalahan DPT," kata salah satu perwakilan tenaga pengajar dari Universitas Nusa Bangsa.

Respon positif juga disampaikan oleh Leo Firmansyah dari IPB. Menurutnya, walau bukan mahasiswa dari jurusan sosial politik, atau hukum pihaknya sangat tertarik untuk mempelahari politik.

"Makanya sosialisasi ini sangat penting bagi kami untuk belajar mengenai politik, meski jurusan kami tidak di politik, tetapi kami sangat tertarik untuk mempelajari politik," kata Leo mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015