... sangat menyukai keberadaan burung kuntul ini...
Lebak, Banten (ANTARA News) - Populasi burung kuntul di sejumlah desa di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten dapat menyelamatkan tanaman padi dari serangan hama binatang keong emas, tikus dan semut.

"Kami di sini melindungi burung kuntul (Egretta sp) yang berkembang di wilayahnya dari ancaman perburuan," kata Sarwani (45) seorang petani Desa Margaluyu Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Minggu.

Saat ini, populasi burung kuntul mulai ramai turun ke persawahan karena petani mulai melakukan percepatan tanam padi.

Sebagian besar petani di wilayahnya menggunakan pompanisasi dengan menyedot air permukaan bendungan Cisangu.

Sebab saat ini kemarau masih berlangsung dan persawahan kekeringan.

Karena itu, mereka menjaga populasi burung kuntul karena bisa mencegah dari serangan hama penyakit.

"Kami sejak puluhan tahun lalu, petani di sini tidak mengganggu populasi burung kuntul yang hidup secara berkelompok dan sering ditemukan di areal persawahan warga," katanya.

Menurut dia, diperkirakan populasi burung kuntul di wilayah ini mencapai puluhan ribu dengan kisaran 15.000 sampai 20.000. 

Mereka setiap hari memadati persawahan warga untuk mencari makanan belalang, ikan, keong emas, dan kodok. Mereka datang ke areal persawahan secara berkelompok pada waktu pagi dan sore hari.

Namun, siang dan malam hari mereka kembali ke sarang di pohon yang ada di hutan lindung yang jarak tempuhnya tidak begitu jauh dengan areal persawahan warga.

"Kami sangat menyukai keberadaan burung kuntul ini dan menjadikan pemandangan tersendiri bagi warga. Sebab burung Kuntul dengan warna putih sangat indah dipandang mata kala pagi maupun sore hari," ujarnya.

Arsani (48), petani desa Cisangu Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengaku warga terus melestarikan habitat hewan tersebut dan tidak berani melakukan perburuan liar, meskipun daging burung Kuntul itu enak dimakan, tetapi warga melarang perburuan liar.

Masyarakat setempat tidak ada yang berani memburu burung kuntul.

Bahkan tempat tinggal burung itu diabadikan masyarakat dengan nama Kampung Pasir Kuntul sebagai bentuk kecintaannya.

Burung itu biasa membuat sarang di sejumlah pohon yang memiliki ketinggian di atas 10 meter dari permukaan tanah, seperti pohon asem, mahoni, sengon, dan beringin.

"Semua warga sangat mencinta habitat burung kuntul karena bisa menyelamatkan tanaman padi," ujarnya.

Nurdin (45) seorang petani Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengaku populasi burung kuntul sangat bermanfaat bagi pertanian padi sawah, karena bisa mencegah serangan hama wereng, belalang atau tikus untuk dijadikan pakan binatang itu.

Karena itu, hingga kini petani terus menjaga keberadaanya, karena merasa diuntungkan dengan kehadiran burung kuntul tersebut.

"Saya dan petani lainnya di Kecamatan Cibadak menjaga populasi burung kuntul agar dapat dilestarikan dan tidak dijadikan perburuan liar," ujarnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015