“Aplikasi Marbel Belajar Membaca kami rancang sebagai sarana pendidikan membaca yang mudah dipahami dan menyenangkan untuk semua kalangan, khususnya anak-anak,” tutur Andi Taru, CEO Educa Studio, dalam siaran pers, Senin.
Aplikasi gratis yang dirancang untuk usia 6-8 tahun itu menawarkan edukasi lewat permainan seperti bermain menebak suku kata, bermain ketangkasan membaca dan memisahkan sukukata. Educa Studio juga meluncurkan fitur tambahan berupa materi belajar eja nama buah, eja nama sayur, eja warna dan eja nama hewan.
Selain itu, Educa Studio meningkatkan standar rekaman suara dengan teknologi terkini sehingga suara lebih jernih serta menggunakan Intel NDK versi Android agar kecepatan aplikasi menjadi lebih baik.
Saat ini aplikasi Marbel Belajar Membaca yang dapat diinstall oleh pengguna Android dan iOS telah diunduh oleh lebih dari 350,000 kali. Dalam laporan yang dilansir Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud 2015, tercatat jumlah penduduk buta aksara nasional tersisa 3,76 persen atau sekitar 6.007.486 orang pada akhir 2014.
Tahun sebelumnya ada 4,03 persen penduduk atau sekitar 6.165.406 orang buta aksara. Wilayah yang menjadi prioritas penuntasan aksara oleh Kemendikbud adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015