Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah-langkah antisipasi dari kemungkina berkurangnya pasokan beras di ibukota mengingat badai el Nino yang diprediksi masih akan berlangsung hingga awal 2016.

"Memang saat ini stok beras di Jakarta masih aman. Namun tetap akan dilakukan langkah antisipasi karena badai el Nino masih terus berlangsung sampai awal tahun depan," kata Kepala Biro Perekonomian Adi Ariantara di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Pemprov DKI akan menggelar operasi pasar untuk memastikan harga beras di pasar-pasar di wilayah ibukota tetap stabil November 2015 di beberapa titik.

"Dalam operasi tersebut, setiap harinya kami akan menyalurkan sebanyak 3.000 ton beras," ujar Adi.

Saat ini, dia menuturkan stok beras yang tersedia di Pasar Induk Cipinang mencapai 33.000 ton, sedangkan pasokan beras masih tetap masuk ibukota sekitar 3.000 hingga 4.000 ton setiap hari.

"Tapi tetap operasi pasar itu akan kami lakukan. Tujuannya, supaya harga beras di ibukota tetap stabil. Sehingga, seluruh masyarakat bisa memperoleh beras dengan harga yang terjangkau," tutur Adi.

Dia mengungkapkan PT Food Station Tjipinang Jaya telah mengajukan permintaan 75.000 ton stok beras kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Saat ini, surat itu sudah dikirim. Nantinya, surat yang berisi permintaan tersebut juga akan diteruskan kepada Bulog Divre Jakarta-Banten," ungkap Adi.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan permintaan stok beras ini untuk periode November 2015 hingga Maret 2016.

"Beras dari Bulog tersebut baru akan didistribusikan kepada warga apabila stok beras di PT Food Station Tjipinang Jaya sudah berada di bawah 25.000 ton. Sedangkan, bulan depan (November 2015) kita akan melakukan test case. Kita gelar operasi pasar, lalu kita lihat apakah bisa mempengaruhi harga atau tidak," tambah Arief.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015