Jangan-jangan mereka lapor keluarga naik ke Argopuro, ternyata tidak."
Jember (ANTARA News) - Sebanyak delapan pendaki dievakuasi dari kebakaran hutan di Pegunungan Hyang Argopuro berketinggian 3.088 meter dari permukaan laut melalui jalur Baderan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Selasa.

"Delapan pendaki itu sudah dievakuasi turun melalui Baderan oleh tim gabungan, dan mereka dalam kondisi sehat walafiat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, di Jember.

Informasi yang didapat dari BPBD Jember, sebanyak delapan pendaki itu berasal dari dua tim yang merupakan pendaki dari tiga kota, yakni Jember, Surabaya, dan Jakarta.

"Empat pendaki yang berasal dari Jember, yakni Vijay alias Tilang, Nizar, Doli alias Jared, dan Rizal. Dua orang di antaranya putra Komandan Rayon Militer Balung dan Puger," tuturnya.

Nama kedelapan orang itu juga tertera di buku tamu jalur masuk pendakian Argopuro di Baderan, Situbondo. Namun, berdasarkan informasi dari pendaki yang bisa berkomunikasi melalui handy talky (HT), mereka yang terjebak di kebakaran hutan Hyang Argopuro sebanyak 10 orang.

Heru mengatakan, pihak BPBD bersama Badan SAR Nasional Jember sudah mengirimkan personel untuk membantu evakuasi para pendaki tersebut dan evakuasi juga dilakukan oleh BPBD bersama tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) Kabupaten Situbondo.

"Yang penting, pendaki yang terjebak kebakaran itu bisa dievakuasi turun, sehingga kejadian Gunung Lawu tidak terulang di Pegunungan Argopuro," katanya.

BPBD Jember, menurut dia, juga menerima informasi ada sepuluh orang pendaki dari Jakarta yang dikabarkan mendaki pegunungan yang memiliki ketinggian 3.088 meter di atas permukaan laut (mdpl) melalui jalur Bremi, Probolinggo.

"Namun, kami masih harus cek lagi, apakah benar demikian. Jangan-jangan mereka lapor keluarga naik ke Argopuro, ternyata tidak," ujarnya.

Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) III Jember, Sunandar Trigunajasa, secara terpisah mengatakan titik panas api (hot spot) yang terpantau di Pegunungan Hyang Argopuro bukan kebakaran, namun bara api yang belum padam.

"Petugas sudah melakukan pengecekan di lokasi Cikasur dan tidak ada kebakaran, namun hanya bekas-bekas kebakaran. Kemungkinan masih ada bara api yang belum padam, kemudian terbawa angin hingga menyebabkan terjadinya kebakaran kecil, namun sejauh ini petugas terus melakukan pemantauan di lapangan," tuturnya.

Sunandar mengaku belum tahu pasti berapa luas lahan Hyang Argopuro yang terbakar karena pihaknya belum mendapat laporan dari petugas di lapangan yang saat ini masih melakukan pemantauan.

Pewarta: Oleh Zumrotun Solichah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015