Kabul (ANTARA News) - Taliban, Selasa, mendesak badan amal tidak menarik pemberian bantuan kepada korban gempa bumi Afghanistan dan memerintahkan kelompok keras di wilayah terdampak gempa itu menyediakan bantuan lengkap.

Sedikit-dikitnya, 76 orang tewas di Afghanistan seusai gempa kuat melanda wilayah Hindu Kush pada Senin, menimbulkan kekhawatiran jumlah korban bertambah saat seluruh kerusakan diketahui.

Regu penyelamat berjuang menjangkau beberapa wilayah terkena dampak terburuk di beberapa provinsi di bawah kendali militer. Hal itu juga menjadi tantangan bagi setiap badan bantuan.

Namun, Taliban pada Selasa berjanji membuka jalan bagi badan amal.

"Taliban menyeru badan amal tidak menahan penyediaan penampungan, pasokan makanan, dan obat bagi korban gempa itu," kata kelompok tersebut dalam lamannya.

"Kami juga memerintahkan Mujahidin di daerah-daerah terdampak untuk memberikan bantuan lengkap bagi para korban dan membantu mereka, yang ingin beramal kepada yang membutuhkan," kata Taliban menambahkan.

Petugas penanggulangan bencana Afghanistan mengatakan daerah terpencil dekat pusat gempa seperti Provinsi Badakhshan, Takhar, serta Kunar mengalami kerusakan parah.

Kepala eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah mengatakan pemeriksaan awal menunjukkan sekitar 4.000 rumah rusak akibat gempa.

"Sebanyak 76 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dan 268 lagi terluka karena gempa tersebut," kata dia sambil memperingatkan jumlah korban mungkin bertambah.

Gempa itu berpusat di dekat Jurm di timur laut Afghanistan, sekitar 250 kilometer dari Kabul dan di kedalaman 213,5 kilometer, kata Survei Geologi AS.

Gempa itu, yang berlangsung setidak-tidaknya satu menit, mengguncang bangunan di Afghanistan, Pakistan, dan India, membuat ribuan orang, yang ketakutan, berlarian ke jalan, demikian AFP.

(Y013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015