Sebagai kelanjutan dari Program Nusantara Sehat Gelombang I, Kementerian Kesehatan telah membuka proses seleksi untuk rekrutmen Tim Nusantara Sehat Gelombang II.

Proses ini telah selesai dilakukan pada bulan September – Oktober 2015.

Banyaknya pelamar yang mencapai 11. 760 orang merupakan indikasi akan antusiasnya generasi muda Indonesia akan program ini. Sesuai kuota peserta yang dinyatakan lulus seleksi yaitu 605 orang.

Bagi peserta yang belum berhasil dalam seleksi ini dapat mendaftar kembali pada periode berikutnya pada awal tahun 2016.

Seleksi Tim Nusantara Sehat Gelombang II inidilakukan melalui 2 tahapan di  yaitu: Resume dan Essay (tahap 1) dan test psikologi, wawancara dan focus group discussion (tahap 2).

Selanjutnya Tim Nusantara Sehat gelombang II mulai mendapatkan pembekalan materi selama kurang lebih satu bulan yaitu dari 25 Oktober  sampai 28 November 2015.  Peserta

Nusantara Sehat Gelombang II terdiri dari tenaga Medis (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) dan tenaga kesehatan lainnya (Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Ahli Teknologi Laboratorium Medik,  Ahli Gizi dan Ahli Farmasi) dengan masa penugasan 2 tahun di daerah perbatasan terpencil, perbatasan dan kepulauan.

Pada saat Upacara Pembukaan yang berlokasi di Pusdikkes Kodiklat TNI AD (26/10), Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), menjadi Inspektur Upacara menyampaikan bahwa, Program Nusantara Sehat merupakan program yang dirancang untuk mendukung pelaksanaan program kesehatan, yang sejalan dengan Nawacita yaitu “membangun Indonesia dari pinggir”.

Dengan tujuan  konkrit penguatan  layanan primer/Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, melalui peningkatan jumlah, sebaran tenaga kesehatan berkualitas berbasis pada tim (Tim Based).

“Pendekatan yang dilakukan Program Nusantara Sehat bersifat menyeluruh (holistik) dan melibatkan anggota tim kesehatan sebagai interprofessional collaboration (dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya)”, kata Menkes.

Program Nusantara Sehat ini diharapkan menjadi mekanisme yang efektif memperkuat layanan primer dan promosi kesehatan terutama di daerah terpencil. Terdapat 148 Kabupaten di daerah- daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) serta Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) yang menjadi sasaran program ini.

Peserta Pembekalan Program Nusantara Sehat ini nantinya akan ditempatkan di daerah-daerah pinggiran di 14 Provinsi seperti di Puskesmas Dapatan, Kepulauan Tulaud, Sulawesi Utara, di Puskesmas Dorekar, Raja Ampat Papua Barat dan di Puskesmas Wonreli, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku.

Dihadapan para peserta upacara Menkes mengatakan, saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mencapai “Indonesia Sehat” sebagaimana yang dikehendaki dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

Pembangunan kesehatan dalam periode 2015-2019 akan difokuskan pada 4 (empat ) program prioritas, yakni: (1) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Perbaikan Gizi Masyarakat, khususnya untuk Pengendalian Prevalensi Balita Pendek (Stunting), (2) Pengendalian Penyakit Menular, khususnya HIV-AIDS, Tuberkulosis (TB), dan Malaria, (4) Pengendalian Penyakit Tidak Menular, khususnya Hipertensi, Diabetes mellitus,Obesitas, dan Kanker.

Di samping itu juga ada program khusus yang dilaksanakan di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK), yaitu Program Nusantara Sehat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, maka pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan periode 2015-2019 adalah menggunakan Paradigma Sehat, melalui kebijakan “Mencapai Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga”.

Kebijakan tersebut mengutamakan penguatan kegiatan-kegiatan di pelayanan kesehatan primer yang bersifat promotif dan preventif, termasuk kegiatan-kegiatan proaktif untuk menjangkau sasaran/masyarakat ke luar gedung Puskesmas.

Selama kegiatan pembekalan ini, peserta akan mendapatkan materi berupa bela negara, penguatan program, pengembangan diri serta pelayanan medis dan komunitas.

Pembekalan diselenggarakan oleh Pusdiklat Aparatur Kemenkes bekerjasama dengan Pusdikkes kodiklat  TNI AD dan Rindam Jaya. 

Diharapkan setelah peserta Tim Nusantara Sehat mendapat pembekalan, mampu menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di daerah perbatasan NKRI dengan berbekal disiplin, loyalitas, dedikasi, jiwa korsa, dan semangat pantang menyerah di tempat tugasnya dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan paripurna.

Berita dan Info kesehatan  lebih lanjut dapat dilihat di laman  http://www.depkes.go.id  dan http://www.sehatnegeriku.com.[*]

Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2015