Kupang (ANTARA News) - Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Nono Adya Supriyatno mengatakan saat ini Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki jumlah ras Melanesia terbanyak dibandingkan negara-negara ras Melanesia lainnya.

"Jumlah masyarakat ras Melanesia di Indonesia bisa mencapai 13 juta jiwa yang tersebar lima provinsi Melanesia di Indonesia," katanya kepada wartawan usai bedah buku berjudul "Diaspora Melanesia di Nusantara", di Kupang, NTT, Kamis.

Lima provinsi di Indonesia yang tergabung dalam ras Melanesia tersebut masing-masing adalah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara itu jumlah ras Melenasia di enam negara lainnya hanya berjumlah sembilan juta Jiwa, yang terdiri dari negara Papua Nugini, Timor Leste, Vanuatu, Kaledonia Baru, Kepulauan Salomon, serta Fiji.

"Kalau ditotalkan maka jumlahnya bisa mencapai 22 juta jiwa ras Melanesia yang ada di negara-negara yang berbudaya Melanesia tersebut," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Peter Manuk mengatakan, jumlah penduduk ras Melanesia terbanyak untuk lima provinsi di Indonesia adalah NTT yang tersebar di 12 kabupaten dari 22 kabupaten/kota di provinsi kepulauan ini.

Ke-12 Kabupaten tersebut adalah, Kabupaten Malaka, Belu, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Kabupaten Kupang, Flores Timur, Lembata, Sikka, Alor, Ngada, dan Kabupaten Ende.

"Berbagai ragam budaya Melanesia di NTT ini merupakan hal yang sangat potensial untuk dikembangkan, khususnya dalam bidang pariwisata," tuturnya.

Ia sendiri mengatakan sangat bangga karena sampai pada jelang hari penutupan kegiatan festival budaya Melanesia itu, semuanya berjalan lancar.

Bahkan hasil konferensi sejumlah delegasi budaya Melanesia juga telah mengeluarkan suatu pesan, yang diberi nama "Kupang Massage" atau Pesan Kupang.

Pesan Kupang merupakan kesepakatan mengenai kemitraan Melanesia, yang isinya menekankan pada pelestarian budaya, yang isinya menyatakan bahwa negara-negara Melanesia sepakat untuk terus menjaga, melestarikan kebudayaan Melanesia.

Melestarikan dalam hal ini berarti merawat, mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan Melanesia agar tetap terjaga. Kupang Message juga menyoroti pentingnya merayakan persatuan dan perbedaan di kebudayaan Melanesia.

"Saya berharap kegiatan festival budaya Melanesia yang dilakukan di NTT dan pertama kali di Indonesia ini bisa memberikan manfaat bagi semua orang yang hadir dan melaksanakan," tuturnya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015