Hingga sore hari ini, tim telah melakukan upaya begitu keras, namun situasi dan kondisi di dalam lubang tidak memungkinkan melakukan pencarian, kondisi lubang sempit, ventilisasi udara buruk, dan bau menyengat sehingga tidak mampu melakukan pencarian
Bogor (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, resmi telah menutup operasi evakuasi 12 gurandil atau penambang tanpa izin (PETI) yang tertimbun longsor di lubang tambang emas, dimana sebanyak tiga jenazah berhasil dievakuasi, sembilan lainnya masih terkubur.

"Hingga sore hari ini, tim telah melakukan upaya begitu keras, namun situasi dan kondisi di dalam lubang tidak memungkinkan melakukan pencarian, kondisi lubang sempit, ventilisasi udara buruk, dan bau menyengat sehingga tidak mampu melakukan pencarian, tim sudah tidak sanggup," kata Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto, dalam jumpa pers di Aula PT ANTAM (Persero) Tbk, Desa Bantar Karet, Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Kapolres mengatakan tim secara resmi selesai melakukan operasi kemanusiaan dengan pertimbangan situasi dan kondisi serta keihklasan pihak keluarga yang dituliskan dalam surat pernyataan.

"Operasi cukup, kalau dilanjutkan akan menimbulkan bahaya dan akan menemukan banyak kesulitan lagi," katanya.

Suyudi juga menyampaikan rasa prihatin dan duka yang mendalam untuk 12 penambang tanpa izin yang tewas tertimbun longsor di Lubang Kunti, Blok Longsoran, Desa Bantar Karet. Belasan penambang liar tersebut tewas tertimbun saat melakukan penambangan liar di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT ANTAM (Persero) Tbk.

Lokasi kejadian berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dikenal sebagai Blok Longsoran karena kerap terjadi longsor.

Peristiwa longsor di Lubang Kunti tersebut telah menimbun 12 penambang tanpa izin, informasi beredar Selasa (27/10) kemarin. Polres Bogor dan relawan SAR melakukan upaya pencarian sejak laporan diterima.

Upaya pencarian hari pertama tidak membuahkan hasil, terkendala cuaca dan medan yang sulit.

Pada hari kedua pencarian, Rabu (28/10) dua korban berhasil ditemukan sekitar pukul 20.45 WIB. Keduanya dievakuasi dari dalam lubang, mayat dimasukkan dalam kantong mayat dan disimpan di Pos Cepu yang berada sekitar lokasi evakuasi atau berjarak sekitar 45 menit perjalanan dari kantor PT ANTAM yang menjadi posko induk operasi kemanusiaan.

Sekitar pukul 04.00 WIB relawan pencari dan evakuasi menemukan seorang korban lagi yang lokasinya tidak jauh penemuan dua jenazah sebelumnya. Upaya evakuasi jenazah ketiga dilakukan pagi itu juga oleh relawan masyarakat.

Ketika mengevakuasi jenazah ketiga, relawan masyarakat yang melakukan pencarian serta evakuasi di dalam lubang menemukan dua korban lainnya. Informasi ini disampaikan setelah jenazah ketiga berhasil diangkat dari dalam lubang.

Berdasarkan petunjuk dari relawan pengevakuasi jenazah ketiga, tim relawan masyarakat keempat bergerak sesuai petunjuk arah yang diberikan relawan sebelumnya.

Namun,setelah melakukan pencarian sesuai petunjuk tim relawan sebelumnya, tidak ditemukan dua jenazah yang sempat ditemukan tersebut.

"Tempat penemuan dua mayat ini berdekatan dengan tiga yang sebelumnya, jam satu siang tadi longsoran masih terjadi. Jalur sudah ditutup jadi dua jenazah tidak bisa diamankan lagi," kata Suyudi.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Jaro mengapreasiasi upaya tim SAR gabungan dari Pemda, Polri, TNI, Basarnas, PKPU, PMI, ANTAM dan juga para penambang liar yang menjadi relawan pencari serta pengevakuasi dalam operasi kemanusiaan mengevakuasi 12 penambang yang tertimbun di lubang longsor.

"Pertimbangan ditutup karena khawatir ada korban baru dari relawan Tim SAR, karena lokasi tanah terus turun dari atas. Ini juga atas keinginan warga dan masyarakat untuk ikhlas," kata Ade.

Ade juga menambahkan, penghentian operasi juga atas permintaan masyarakat. Upaya pencarian sudah dilakukan dari malam sejak laporan tertimbun longsor diterima aparat keamanan setempat.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015