Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tengah mempertimbangkan penerapan sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) dengan Global Positioning System (GPS).

"ERP dengan sistem GPS ini kami lihat di Singapura. Saat ini, pemerintah Singapura sedang melakukan uji coba ERP dengan GPS. Dengan sistem baru itu, tidak perlu lagi pakai gate atau gerbang khusus," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, anggaran yang dibutuhkan untuk penerapan ERP dengan sistem GPS itu akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem ERP yang menggunakan gerbang khusus.

"Kalau kami hitung-hitung lagi, penerapan ERP itu akan jauh lebih murah kalau memakai sistem GPS. Karena satu gate ERP harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Makanya, kami mau pertimbangkan lagi," ujarnya.

Dia menuturkan dengan sistem GPS, maka nantinya kendaraan bermotor yang melintas di wilayah yang diberlakukan ERP akan secara otomatis terdeteksi dan terpotong saldo banknya.

"Jadi, kalau ada kendaraan yang lewat di wilayah ERP, langsung kepotong saldonya secara otomatis. Saya pikir tidak ada salahnya kalau kami kaji lagi sistem GPS ini. Tidak apa-apa terlambat penerapannya disini," ujarnya.

Sementara itu, dua perusahaan asing telah melakukan uji coba mesin ERP di dua ruas jalan yang berbeda di Jakarta, yakni di Jalan Jenderal Sudirman oleh Kapsch asal Swedia dan di Jalan Rasuna Said, Kuningan oleh Q-Free asal Norwegia.

Berdasarkan hasil evaluasi sementara, kendala yang dihadapi, yaitu diketahui masih banyak kendaraan bermotor yang menggunakan pelat nomor hasil modifikasi, sehingga tidak dapat teridentifikasi oleh mesin ERP.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015