Jakarta (ANTARA News) - Kisah Yuniati, buruh cuci asal Bantul yang berhasil menyekolahkan putranya hingga program S3 di Jepang, menjadi inspirasi dari film "Sepasang Mata Ibu" yang diperankan Paramitha Rusady.

"Skenario dasarnya ingin mengangkat harkat dan derajat seorang ibu," kata Paramitha dalam jumpa media di Jakarta, Jumat.

Aktris 49 tahun itu akan berperan sebagai Maryati yang diinspirasi kisah Yuniati.

Yuniati berhasil membiayai pendidikan anak sulungnya Satya Chandra Wibawa Sakti hingga program strata tiga di Universitas Hokaido, Jepang.

Satya adalah peraih beasiswa Kementerian Pendidikan Tinggi untuk menempuh kuliah jurusan Kimia pada 2012.

Sebelumnya ia menyelesaikan strata satu jurusan Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta pada 2004, lalu S2 jurusan yang sama di Universitas Gadjah Mada pada 2008.

Sedangkan anak keduanya Oktaviana Ratna Cahyani menempuh pendidikan di perguruan tinggi swasta Yogyakarta.

Paramitha bersama awak film "Sepasang Mata Ibu" sempat mengunjungi kediaman Yuniati di Ketandan Kulon, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Sepasang Mata Ibu" bercerita tentang Maryati, wanita paruh baya yang wajah sebelah kirinya terbakar dan mata kirinya cacat, orangtua tunggal dari Agung.

Perempuan lulusan SMP ini ingin agar buah hatinya bernasib lebih baik darinya. Segala pekerjaan dilakoni hingga Agung akhirnya menjadi pengacara ternama di Jakarta.

Maryati tetap berbesar hati meski Agung menyembunyikan identitas ibunya di depan teman-temannya, sampai suatu hari Agung terkena musibah yang membuat sebelah matanya buta.

Pengambilan gambar "Sepasang Mata Ibu" yang disutradarai Imam Indrayadi itu akan berlangsung di Salatiga, Merapi dan Jakarta.

Sebesar 30-50 persen dari pendapatan film kelak akan disumbangkan untuk anak yatim-piatu di Indonesia.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015