Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, bertemu dengan dua tokoh Jepang yaitu Mantan Perdana Menteri Yoshihiko Noda dan Yutaka Iimura selaku Utusan Khusus PM Jepang untuk Asia Tenggara.

Pada kesempatan bertemu secara terpisah itu, Din berdiskusi dengan mereka tentang kebangkitan Asia Timur dan upaya-upaya peningkatan hubungan bilateral Jepang-Indonesia.

Peningkatan hubungan yang dibahas yakni pada tingkat Pemerintah dengan Pemerintah (G to G), Rakyat dengan Rakyat (P to P), dan Rakyat dengan Pemerintah (P to G) khususnya antara masyarakat madani Indonesia dengan penerintah Jepang.

Saat bertemu mantan PM Noda, yang sekarang menjadi anggota Diet/Parlemen Jepang dari Partai Demokrat, kedua tokoh membahas peningkatan hubungan yang selama ini sudah berlangsung baik.

Noda dan Din merupakan sahabat karib terutama sejak Noda sudah tiga kali berkunjung ke Kantor Muhammadiyah sejak 2008 (sebelum Noda menjadi Menteri dan kemudian menjabat PM Jepang).

Walaupun partainya tidak sedang berkuasa, Noda berjanji untuk mendorong upaya peningkatan investasi Jepang ke Indonesia.

Pada pertemuan itu, Din, yang sekarang menjabat Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu, menyambut baik rencana ekspor daging sapi (wagyu) Jepang yang terkenal lezat dan bergizi ke Indonesia dan bekerjasama dengan MUI untuk sertifikasi halalnya.

Secara berkelakar, Din mendoakan Partai Demokrat Jepang meraih kemenangan sehingga Noda dapat berkunjung ke Indonesia sebagai PM dan bersedia untuk kembali diajak makan di restoran makanan laut di kawasan Pecenongan, Jakarta.

Sementara dalam pertemuan dengan Yutaka Iimura, Din juga membahas peningkatan hubungan kerjasama Jepang-Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan dan perdagangan.

Dalam diskusi dengan Utusan Khusus PM Jepang tersebut, Din menangkap rona kekecawaan Jepang atas "pembatalan" rencana proyek KA cepat Jakarta - Bandung.

Namun disepakati bahwa, hubungan bilateral kedua bangsa yang sudah berlangsung lama, terlalu mahal untuk dikorbankan hanya karena satu proyek, apalagi Jepang adalah negara investor terbesar di Indonesia.

Kedua tokoh sependapat hubungan Jepang - Indonesia sangat vital dan strategis dalam mengarahkan kebangkitan Asia Timur menjadi kawasan pertumbuhan masa depan yang sejahtera dan adil bagi bangsa-bangsa penghuninya.

Din Syamsuddin berada di Jepang selama delapan hari atas undangan Sasakawa Peace Foundation, sebuah lembaga di bawah naungan Nippon Foundation yang berpengaruh di Jepang.

Sasakawa Peace Foundation sejak tahun lalu mengundang seorang tokoh Asia sebagai tamu kehormatan dalam Program Opinion Leaders of Asia. Dr. Surin Pitsuwan, Mantan Sekjen Asean, adalah tokoh yang diundang tahun lalu, dan tahun ini, Prof. Din Syamsuddin.

Selama di Jepang, Din diagendakan berkunjung ke Tokyo, Hiroshima, Kyoto, dan Kobe. Selain bertemu dengan para pejabat tinggi Jepang, Din juga bertemu dengan sejumlah akademisi, agamawan dan pengusaha Jepang, serta pada hari terakhir berdialog dengan ratusan tokoh Jepang dari berbagai kalangan.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015