...Indonesia hanya miliki satu bank di Singapura dengan satu ATM. Dan satu bank syariah, dua remitance office serta satu ATM di Malaysia."
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menilai perbankan dalam negeri perlu restrukturisasi untuk ambil kesepakatan bidang jasa keuangan bank di kawasan Asia Tenggara, ASEAN Banking Integration Framework (ABIF), untuk membuka cabang baru di kawasan.

"ABIF ini adalah peluang, karenanya perbankan harus ambil kesempatan tersebut untuk melebarkan sayapnya ke ASEAN," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu petang.

Hal tersebut dikatakan Agus, pasalnya perbankan Indonesia yang melakukan ekspansi di luar negeri belum semasif ekspansi yang dilakukan oleh industri perbankan negara ASEAN lainnya ke Indonesia seperti Malaysia dan Singapura.

Singapura, kata Agus, sudah memiliki saham mayoritas pada empat bank di Indonesia yaitu Danamon, DBS, OCBC NISP, Buana dan UOB dengan total kantor cabang sekitar 2.400 kantor dengan mesin transaksi elektronik sekitar 4.800 buah.

Sementara Malaysia, lanjut Agus, memiliki saham mayoritas pada dua bank di Indonesia yaitu CIMB dan Maybank BII dengan infrastruktur sejumlah 2.100 kantor cabang dan mesin ATM yang berjumlah di atas 4.000.

"Sebaliknya, Indonesia hanya miliki satu bank di Singapura dengan satu ATM. Dan satu bank syariah, dua remitance office serta satu ATM di Malaysia," kata dia.

Dengan perbandingan kantor cabang 1:2.000 tersebut, Agus menyatakan perlu adanya restruktirisasi karena dalam integrasi perbankan di ASEAN melalui ABIF, bank yang akan melakukan ekspansi harus memiliki kelayakan yang telah ditentukan.

"Karenanya perlu restrukturisasi perbankan agar ada keyakinan juga adanya sumber pembiayan yang baik untuk membiayai investor agar bisa masuk ke negara ASEAN, karena MEA ini adalah peluang sekaligus tantangan," katanya.

Pihak BI sendiri, tambah Agus, telah mendorong adanya kesempatan yang sama bagi setiap negara untuk melakukan ekspansi yang lahir melalui ABIF Guideline yang disepakati oleh seluruh otoritas keuangan dan menteri keuangan di ASEAN.

"Tujuannya adalah untuk keseimbangan, misalnya Singapura ada empat bank kita juga harus boleh punya dengan jumlah yang sama, di negara lain juga demikian sehingga bank domestik bisa lebih mudah melakukan ekspansi. Kita harus komit agar bisa manfaatkan ASEAN, kita jangan menghindar dan harus siap jika ada kesempatan," katanya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015