Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengklaim sebagai menteri telah mendapatkan berbagai fasilitas gratis di Hotel Dharmawangsa Jakarta Selatan.

"Beberapa hari setelah saya jadi Menteri ESDM pada 2011, owner-nya ketemu saya, menghadap di kamar Nomor 900 dan mengatakan Pak Menteri selama bapak jadi menteri, membuat acara apapun, mengajak keluarga, istri, cucu, anak untuk berenang, spa, menginap itu semua hak bapak free. Setiap ke Dharmawangsa, saya selalu menginap di kamar no 900 dan GM-nya mengakatan jelas-jelas kalau tidur di situ, saya tidak usah bayar," kata Jero Wacik mengungkapkan keberatannya terhadap keterangan saksi dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, mantan karyawan Hotel Dharmawangsa bagian "accounting" bernama Suharto mengaku bahwa ia menagih pembayaran sebesar Rp619 kepada Kabag Rumah Tangga pada Biro Umum Agung Pribadi untuk pesta ulang tahun istrie Jero bernama Triesna Wacik dan peluncuran buku "Adilkriya Sulam Indonesia" yang diadakan pada 10 April 2012 di Hotel Dharmawangsa.

Suharto juga mengaku menemukan berkas-berkas "in voice" untuk kegiatan Jero Wacik yaitu makan malam pada 12 Oktober 2012 dengan nominal Rp174 juta, acara 12 Agustus 2012 untuk open house Jero Wacik senilai Rp163 juta, acara 12 Agustus 2013 untuk konferensi pers Partai Demokrat sebesar Rp30 juta, hingga peluncuran buku "Jero Wacik di Mata 100 tokoh" yang dibayar pada 2 Agustus 2013 senilai Rp564.353.242.

"Jadi menjelang resuffle, saya tidak mau jadi menteri ESDM, tapi mau melanjutkan tugas Menbudpar, lalu saya minta tolong ke Pak Wapres Boediono supaya saya tetap jadi Menbudpar. Pak Purnomo (mantan Menteri ESDM) mendekati saya, lalu beliau mengatakan Pak Wacik jangan cuma lihat beratnya jadi menteri ESDM yang mengurusi gas, listrik dan didemo, tapi lihat sisi enaknya misalnya kalau kamu ke Bimasena (klub spa) dan hotel Dharmawangsa, kamu boleh tidur, spa, cukur, bikin event apa saja, berenang bebas," ungkap Jero.

Selanjutnya, menurut Jero, ia juga didatangai Prof Soebroto mantan Menteri ESDM sekaligus pendiri Dharmawangsa dan Bimasena sekitar 2 minggu setelah ia dilantik sebagai menteri ESDM.

"Pak Soebroto bilang setelahnya Pak menteri, bapak saya angkat jadi board of chairman lalu ditaruh di majalahnya Bimasena dan memang Kementerian ESDM cenderung melangsungkan acara di Dharmawangsa dan Bimasena karena ada hubungan batin, founder-nya mantan Menteri ESDM dan dan Menteri ESDM selalu jadi board of chairman," jelas Jero.

Sehingga menurut Jero, ia tidak menggunakan Dharmawangsa untuk kepentingan pribadinya dan dibayari oleh anggaran Kementerian ESDM.

"Saya tidak pernah berpikir membayar di sana, selama Menbudpar 7 tahun saya tidak pernah membuat acara di Bimasena dan Dharmawangsa, maka saya mengadakan acara di situ karena saya sebagai chairman dan tidak merasa tidak perlu membayar, kalau ada orang yang membayar saya tidak tau apa-apa. Kok ada tagihan itu? Siapa itu? dalam bentuk dolar lagi bayarnya, siapa itu? Kok baru menjabat saya sudah makan-makan di situ dan saya pun tidak akan saya membiarkan ESDM membayari partai," ungkap Jero.

Dalam dakwaan disebutkan Jero Wacik menggunakan Dana Operasional Menteri (DOM) untuk keperluan pribadi seluruhnya berjumlah Rp1.911.943.075.

Contoh-contoh penggunaan uang itu selain ulang tahun Triesna ada juga perayaan ulang tahun Jero pada 24 April 2012 di Hotel Dharmawangsa senilai Rp379 juta.

Jero juga mengadakan acara-acara lain yang pembayaran biayanya ditanggungkan kepada Agung Pribadi yaitu (1) Makan malam di Hotel Dharmawangsa pada 12 Oktober 2012 dengan biaya Rp174.306.550, (2) Pesta ulang tahun Triesna Wacik di Hotel Dharmawangsa pada 10 April 2013 yang dibayarkan pada 28 Mei 2013 sejumlah Rp186.491.250

Ketiga, Pesta ulang tahun terdakwa di Hotel Dharmawangsa pada 24 April 2013 sejumlah Rp337.765.450 dan keempat, acara peluncuran buku yang berjudul "Jero Wacik di Mata 100 Tokoh" di Hotel Dharmawangsa pada 7 Juli 2013 yang dibayarkan pada 2 Agustus 2013 sejumlah Rp564.353.242.
Riza Fahriza

(D017R021)

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015