Seoul (ANTARA News) - Sebuah upacara pemakaman kenegaraan di Korea Utara telah memicu dugaan mengenai gerakan pembersihan terbaru di sana setelah salah seorang pembantu terkuat Kim Jong-Un dihilangkan dari daftar komite pemakaman.

Jenderal Ri Ul-Sol yang meninggal dunia akhir pekan lalu akibat kanker paru-paru akan dimakamkan secara kenegaraan pada 11 November 11. Dari daftar berisi 107 nama yang menghadiri pemakaman kenegaraan resmi untuk Jendral Ri yang akan dipimpin Kim Jong-Un akan terlihat siapa yang nanti menjadi pejabat puncak pada hirarki politik dan militer.

Ternyata dari daftar itu tidak terdapat nama Choe Ryong-Hae, anggota komite tetap politbiro partai yang juga salah satu orang kepercayaan Kim.

Andai dia sakit pun, Choe biasanya tetap masuk daftar itu.  Para pakar menilai ketiadaan seseorang dalam daftar itu menunjukkan orang itu telah disingkirkan dari kekuasaan.

"Hampir mustahil hal ini terjadi kecuali Choe telah disingkirkan dari posisi-posisi kuncinya," kata Cheong Seong-Chang, analis pada lembaga think tank Sejong Institute di Seoul.

"Saya menduga Choe terlibat dalam masalah yang serius seperti skandal korupsi besar atau pencemaran nama baik," kata Cheong.

Choe dianggap sebagai orang kepercayaan Kim Jong-Un dan pernah ditugaskan untuk menyampaikan pesan pribadi Kim kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 2013.  September lalu dia kembali mengunjungi Tiongkok untuk merayakan akhir Perang Dunia Kedua di Beijing.

Rumor pembersihan politik dan eksekusi selalu meliputi Korea Utara dan kebenarannya hanya dibuktikan jika seorang pejabat tidak lagi atau bertahan pada jabatannya.  Kim Jong-Un terkenal tak ragu menyingkirkan lawan-lawannya, sekalipun itu pejabat tinggi negara hanya karena loyalitasnya diragukan.

Kim pernah mengeksekusi mati pamannyae, Jang Song-Thaek, pada Desember 2012 karena tuduhan pengkhianatan dan korupsi, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015