Jakarta (ANTARA News) - Gardu listrik distribusi PLN yang belum menyala akibat terendam banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya masih 392 unit lagi, sebagian besar berada di wilayah Sunter, Cempaka Putih dan Kelapa Gading. "Untuk mempercepat proses pemulihan gardu yang masih mati PLN akan bekerja semaksimal mungkin sehingga diharapkan hari ini bisa selesai," kata Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN, Herman Darnel Ibrahim saat kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, ke Gardu Induk Gambir Baru di kawasan Cempaka Mas Jakarta, Jumat. Menurut Herman Darnel, sebagian besar gardu distribusi yang masih mati itu memang dipasok dari GI Gambir Baru yang sempat terendam banjir beberapa hari lalu. Sejalan dengan sudah beroperasinya kembali GI Gambir Baru, Rabu malam (7/2) maka sebagian gardu distribusi yang mati sudah kembali dialiri listrik. "Sebagian gardu lagi belum dapat menyala karena air belum benar-benar surut," katanya. Dengan semakin banyak gardu listrik yang menyala maka pasokan daya listrik PLN yang hilang di wilayah Jakarta dan sekitarnya, tinggal 100 Mega Watt (MW) dari kapasitas normal sekitar 4.000 MW. Untuk menghindari genangan air di GI Gambir Baru akibat banjir, menurut Herman Darnel, PLN akan membuat pagar beton yang berfungsi sebagai pembatas sekaligus tanggul sehingga air tidak masuk ke GI Gambir Baru yang letaknya persis di tepi Kali Sunter. Hal itu didasarkan pada pengalaman yang terjadi di GI Gambir Baru dimana pagar pembatas sungai jebol sepanjang 80 meter saat banjir besar melanda Jakarta, mulai pekan lalu. PLN juga akan melakukan pengamanan di GI-GI lainnya yang juga sempat tergenang seperti di GI Penggilingan dan GI Pulo Gadung, kata Herman. Sementara itu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengingatkan bahwa di masa datang pengamanan gardu listrik harus diprioritaskan mengingat keberadaannya yang sangat vital. Khusus untuk GI Gambir Baru, Purnomo meminta PLN untuk membuat pengamanan tembok berlapis sekaligus memperkuat fondasi dasarnya dengan desain yang lebih kokoh. Selain itu, Purnomo meminta PLN untuk bekerjasama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pengerukan sedimen di sepanjang Kali Sunter agar aliran air sungai di wilayah itu lebih lancar. "Tergenangnya gardu induk ini harus menjadi pelajaran agar PLN bisa meningkatkan pengamanan pada obyek vital tersebut mengingat musibah banjir masih bisa terjadi di masa-masa datang," kata Purnomo.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007