Palangka Raya (ANTARA News) - Sebagian aktivitas warga Palangka Raya, Kalimantan Tengah lumpuh karena aliran listrik padam menyusul robohnya 7 tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) akibat diterpa hujan lebat disertai angin pada Sabtu (7/11) malam.

"Sudah sekitar 18 jam listrik padam dan sampai sekarang belum nyala. Saya tidak bisa berjualan karena tidak bisa membuat es batu," kata Hani penjual minuman dan aneka es serta jus di Jalan Diponegoro, Palangka Raya, Senin.

Dia mengatakan, telah berusaha mencari es batu keliling kota tetapi tidak ada karena listrik padam di Palangka Raya.

"Sejak Sabtu sore sampai sekarang (Senin 9/11) listrik nyala. Kami terpaksa menggunakan genset meski banyak biaya karena harus membeli bahan bakar," kata Intan warga lain yang tinggal di Jalan G Obos.

Pantauan Antara, akibat aliran listrik padaam, sejumlah aktivitas warga terganggu. Warga Kota Palangka Raya yang sebagian besar menggunakan ATM untuk transaksi menarik tabungan juga mengalami kesulitan karena mesin yang disediakan tidak berfungsi.

"Saya telah keliling sampai tujuh ATM dan di Bank ini saja yang bisa digunakan. Itu pun saya harus menunggu sekitar 20 menit akibat panjangnya antrean padahal ada sekitar enam mesin di sini," kata William saat mengantre di salah satu ATM di Jalan A Yani Palangka Raya.

Selain itu, pedagang ikan juga mengeluh listrik padam karena sulit mendapat es batu sebagai bahan utama untuk mengawetkan ikan. Padamnya aliran listrik itu juga mengganggu aktivitas lainnya seperti dikeluhkan warga yang mengaku kehabisan air untuk kebutuhan MCK bahkan untuk memasak, membengkaknya biaya produksi sejumlah industri rumahan karena harus menggunakan genset.

"Kami kehabisan air untuk MCK bahkan untuk masak istri terpaksa harus menggunakan air galon, lemari es pun menjadi bau karena tidak berfungsi. Diharapkan listrik cepat nyala agar aktivitas normal kembali," tambah William.

Sebelumnya, asisten Manajer Pelayanan PLN Palangka Raya, Zakaria Nuran mengaku robohnya tower dan kerusakan jaringan distribusi listrik mengakibatkan terjadinya pemadaman bergilir di Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Pulang Pisau dan Kapuas.

Dia mengatakan, pemadaman bergilir tidak dapat dihindari karena pasokan listrik dari sistem Barito terputus sehingga pasokan diempat wilayah itu hanya berasal dari pembangkit listrik yang ada di Palangka Raya.

"Saat ini teknisi PLN sedang berupaya melakukan tindakan agar kondisi listrik kembali normal. Mohon doanya agar proses pemulihan ini bisa segera selesai," demikian Zakaria.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015