Washington (ANTARA News) - Kenaikan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve AS akan melibatkan resiko yang lebih tinggi daripada menunggu sedikit lebih lama, kepala ekonom Dana Moneter Internasional mengatakan kepada AFP, Selasa.

"Saya tidak yakin bahwa risiko tindakan itu akan dahsyat, tapi mereka pasti akan lebih tinggi," kata Maurice Obstfeld, dalam sebuah wawancara. "Saya tidak melihat risiko besar sekali jika menunggu," lapor AFP.

"Jika untuk alasan apapun The Fed harus memundurkan kenaikan suku bunga pertama itu, pasar akan menafsirkannya sebagai masalah besar."

The Fed telah membuat jelas bahwa pihaknya bisa melakukan peningkatan suku bunga pertama dalam lebih dari sembilan tahun secepatnya pada Desember, sebuah langkah yang telah berulang kali ditunda karena pertumbuhan ekonomi AS dan global masih lemah.

Prospek kenaikan suku bunga utama federal fund dari mendekati nol, di mana ia telah duduk sejak akhir 2008, telah mengguncang pasar karena akan berarti biaya pinjaman lebih tinggi untuk banyak pemerintah dan bisnis di seluruh dunia yang sudah kesulitan dengan pertumbuhan ekonomi lebih lambat.

The Fed belum memutuskan, dan apa jalan itu akan diambil akan bergantung pada data ekonomi yang keluar sebelum pertemuan 15-16 Desember, Obstfeld mengakui.

Tetapi pertanyaan berlanjut tentang penunjuk penting The Fed -- lapangan pekerjaan dan inflasi -- "bisa membenarkan untuk menunggu", katanya.

Sementara itu rekan-rekan The Fed di zona euro akan terus pada jalur pelonggaran, kata dia.

Bank Sentral Eropa "harus mengikuti strategi memperluas pembelian aset dan menurunkan suku bunga," katanya.

"Inflasi masih lemah, pengangguran tetap tinggi, pertumbuhan tetap rendah. Setiap pilihan kebijakan sangat diterima."
(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015