Tokyo (ANTARA News) - Indeks saham Tokyo ditutup pada tingkat tertinggi baru 12 pekan pada Kamis, karena investor berhati-hati menunggu rilis data pertumbuhan Jepang dan pertemuan kebijakan bank sentral pekan depan.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo naik tipis 0,03 persen atau 6,38 poin menjadi berakhir di 19.697,77, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama merosot 0,11 persen atau 1,75 poin menjadi 1.593,57.

Nikkei pulih dari kerugian dalam pembukaan penawaran untuk hari ketiga berturut-turut.

"Sangat mungkin bahwa pasar Jepang akan lebih bertahan," Mitsushige Akino, kepala eksekutif pada Ichiyoshi Asset Management Co., mengatakan kepada Bloomberg News.

"Pasar Jepang telah didorong terbatas bersama saham-saham AS, dan kami belum memiliki faktor bullish untuk mengangkat pasar saat ini."

Fokus sekarang tertuju pada rilis angka produk domestik bruto untuk Juli-September pada Senin dan pertemuan kebijkana dua hari bank sentral Jepang (BoJ) pada pekan depan.

Dalam perdagangan saham, pelemahan perusahaan-perusahaan energi AS karena harga minyak jatuh juga memukul perusahaan energi Jepang, dengan perusahaan minyak Inpex kehilangan 1,39 persen menjadi 1.200 yen.

Inpex telah menguat lebih dari empat persen hari sebelumnya setelah memangkas laba usaha setahun penuh lebih rendah dari perkirakan para analis.

Toyota tergelincir 0,13 persen menjadi 7.588 yen, sementara Nissan yang berbasis di Yokohama naik tipis 0,03 persen menjadi 1.281,5 yen.

Saham-saham AS ditutup lebih rendah pada Rabu, di tengah kekhawatiran tentang penjualan ritel AS dan menjelang pidato Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen pada Kamis yang bisa memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana Fed untuk suku bunga AS.

Dalam perdagangan mata uang, dolar naik tipis menjadi 122,90 yen dari 122,84 yen pada Rabu di New York.

Euro naik menjadi 1,0757 dolar dan 132,20 yen dari 1,0741 dolar dan 131,94 yen di perdagangan AS.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015