"Saat ini FFI dipegang oleh orang yang yang mumpuni, jadi saya optimis FFI tahun ini berjalan dgn baik," kata Ayushita saat tiba di karpet merah malam pembacaan nominasi FFI 2015 di Cafe La Moda, Jakarta, pada Kamis malam.
Menurutnya, sistem penjurian FFI yang berubah membuat FFI 2015 "kembali pada jalurnya".
"Setelah saya tahun 2004 menjadi nominasi dan vakum di FFI, sekarang saya melihat FFI sudah kembali pada alurnya. FFI kembali pada jati dirinya, perubahannya cukup signifikan walaupun tidak dalam waktu yang cepat," katanya.
Penjurian film dalam FFI kini dibagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama, lima orang juri dari masing-masing kategori akan menonton film baik secara sendiri maupun terpisah dan memasukkan film pilihan mereka melalui sistem dalam jaringan (online) tanpa ada diskusi.
Panitia akan mengirimkan DVD film-film yang harus diseleksi oleh para juri. Setelah film terkumpul masing-masing lima nominasi, penjurian di tahap kedua melibatkan 100 orang juri yang kredibel di bidangnya. 15 di antaranya adalah mereka yang memiliki pengetahuan di luar film, misalnya pakar budaya dan musik serta kritikus film. Ada lebih dari 200 film tercatat menjadi peserta FFI tahun ini, di antaranya adalah 17 film animasi, 10 film dokumenter panjang, 53 film dokumenter pendek, 113 film pendek, 17 film televisi dan 58 film bioskop yang akan diseleksi.
Ayushita yang malam itu mengenakan busana rancangan Stella Rissa menjadi pembaca nominasi penata musik terbaik. Dia mengaku sulit menentukan film untuk dijagoka menang.
"Susah ya kalau ngomong yang dijagokan. karena film yang saat ini didaftarkan sangat banyak dan bagus-bagus semua," katanya.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
