Saya melihat ada bentuk bangunan di dalam tanah itu. Ada banyak batako yang sudah terbentuk dan tertata seperti tembok
Blitar (ANTARA News) - Warga Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dikejutkan penemuan beberapa benda serta bangunan purbakala yang diduga peninggalan zaman Kerajaan Majapahit.

Sulain (42), warga setempat, Sabtu mengemukakan, benda-benda purbakala itu ditemukan saat penggalian baru mencapai kedalaman 1 meter. Ia saat itu sedang menggali tanah yang akan digunakan sebagai septic tank.

"Saat itu saya mau menambah kedalaman septic tank. Tapi semakin dalam menggali, kok terasa semakin keras tanahnya," ujarnya.

Ia merasa penasaran dengan kejadian itu, hingga akhirnya terus menggali tanah tersebut. Secara tiba-tiba cangkul yang digunakan untuk menggali tanah membentur benda keras.

"Saya melihat ada bentuk bangunan di dalam tanah itu. Ada banyak batako yang sudah terbentuk dan tertata seperti tembok," katanya.

Mendapati temuan tersebut, ia dengan beberapa warga ke Makoramil Kademangan, Kodim Blitar guna memberitahukan temuan tersebut. Setelahnya, perwakilan dari anggota TNI datang guna melihat langsung temuan benda purbakala tersebut.

Danramil Kademangan Kapten Inf Ari Gunawan meminta penggalian untuk sementara dihentikan sampai ada pemeriksaan lanjutan. Hal itu dilakukan, agar situs tersebut tetap utuh, sehingga bisa dilakukan penelitian oleh pihak yang berkompeten.

"Kami sudah imbau untuk menghentikan aktivitas penggaliannya," ujarnya.

Di lokasi temuan tersebut, selain bangunan juga terdapat sejumlah benda purbakala yang diduga dari masa Kerajaan Majapahit. Benda purbakala itu didominasi perhiasan-perhiasan.

"Waktu kami datang ke lokasi, terdapat beberapa barang kuno seperti perhiasan, tusuk sanggul, rantai pinggang, miniatur dewa, hewan, dan bunga dalam mitologi agama Hindu dan Budha," katanya.

Saat ini, Koramil Kademangan sudah koordinasi dengan kepolisian sektor setempat. Kabar temuan itu rencananya juga akan ditindaklanjuti ke pemerintah daerah, guna pemeriksaan lebih lanjut.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015