Antalya, Turki (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Kanada berkomitmen meningkatkan kerja sama berbagai bidang terutama bidang ekonomi.

"Kami ingin memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Kanada," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateral di Antalya Turki, Minggu.

Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi, Mensesneg Pratikno, Menkeu Bambang Brodjonegoro dan Menlu Retno Marsudi.

Sementara itu PM Kanada Justin Tredeau mengatakan Kanada ingin memperkuat persahabatan dan mengembangkan peluang ekonomi dengan Indonesia.

Dalam kesempatan itu kedua pemimpin negara juga saling menyampaikan selamat atas terpilihnya Jokowi menjadi presiden dan Tredeau sebagai PM masing-masing negara.

"Kami ingin memperkuat hubungan dengan negara penduduk muslim besar," kata Justin.

Sebelumnya, di sela KTT G20 di Turki, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan PM Kanada dan Presiden Tiongkok dalam kunjungannya di Turki menghadiri KTT G20.

"Pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Kanada merupakan pertemuan pertama," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Hotel IC Santai Antalya Turki, Minggu.

Presiden Joko Widodo memulai kegiatannya di Antalya Turki, Minggu ini sekitar 08.30 Waktu Setempat (WS) bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau di Ruang Marmara Hotel IC Santai.

"PM Kanada ini adalah PM yang baru saja memenangkan Pemilu," kata Menlu.

Setelah bertemu dengan PM Kanada, Presiden Jokowi akan bertemu dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jin Ping di Sueno Hotel Deluxe Belek.

Pertemuan G20 ini sendiri akan dimulai pada siang hari diawali dengan upacara penyambutan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Setelah itu dilakukan foto bersama. Saat foto bersama Presiden Jokowi berada di baris pertama dan di antara Meksiko dan Zimbabwe.

Tiga agenda utama pada pertemuan G20 yaitu Working Lunch dengan tema "Development and Climate Change", Working Session yang bertema "Inclusive Growth : Global Economy, Growth Strategies, Employmet and Investment Strategies" dan Working Dinner dengan tema "Global Challenges : Terrorism, Refugee Crisis".

Pada Working Lunch, Presiden akan mendorong suksesnya pertemuan COP UNCCC ke-21 di Paris 30 November 2015 dan menyampaikan komitmen kuat Indonesia untuk pengurangan emisi.

Di Working Session, Presiden akan menyampaikan perlunya reformasi arsitektur keuangan dunia, yang juga telah disampaikan pada Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika, dan juga mendorong pentingnya tatanan ekonomi dunia yang berkeadilan.

"Pentingnya negara maju memperhatikan dampak kebijakan moneter yang diambil bagi negara berkembang," ucap Menlu.

Pada Working Dinner, Presiden akan menyampaikan pentingnya kerjasama internasional dalam pemberatantasan terorisme. "Tidak ada negara yang aman dari ancaman terorisme dan tidak ada cara lain mengatasinya dengan kerja sama internasional," ujar Menlu.

Sebelum menghadiri Working Dinner, Presiden didampingi Ibu Iriana Joko Widodo mengikuti Reception and Cultural Performance. Seluruh kegiatan pertemuan G20 dipusatkan di Hotel Regnum Carya Antalya Turki.

Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo direncanakan akan kembali ke tanah air pada pukul 23.30 Waktu Setempat dan tiba di Halim Perdanakusuma pada hari Senin, 16 November 2015 pukul 19.30 WIB.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015