Detroit, Amerika Serikat (ANTARA News) - Tiga pabrikan besar yang bermarkas di Detroit, Amerika Serikat, mempercepat rencana untuk memproduksi lebih banyak mobil-mobil ukuran kecil di pabrik Meksiko di tengah upaya mengurangi biaya pekerja, dengan mengoptimalkan pekerja AS yang tarif upahnya lebih mahal untuk memproduksi truk, SUV dan mobil mewah yang lebih menguntungkan.

Ketiga pabrikan tersebut adalah General Motors, Ford Motor dan Fiat Chrysler Automobiles, yang ditengarai menyiapkan versi anyar dari sejumlah model ringkas populer mereka untuk diproduksi di Meksiko, termasuk hatchback New Chevrolet Cruze, penerus mobil ringkas Ford Focus dan pengganti SUV Jeep Compass.

Keputusan itu mendorong tiga konsultan otomotif, yang jasanya kerap digunakan ketiga pabrikan, memproyeksikan peningkatan besar jumlah produksi mobil ukuran kecil milik ketiga pabrikan di Meksiko.

AutoForecast Solutions memprakirakan bahwa ketiga pabrikan akan memproduksi 45 persen mobil-mobil kecil mereka yang akan dipasarkan di kawasan Amerika Utara di pabrik Meksiko pada 2020, atau meningkat 18 persen dibandingkan pada 2014.

Sementara LMC Automotives memprakirakan kontribusinya sebesar 37 persen pada 2020, sedangkan IHS Automotive memproyeksikan kontribusi pabrik Meksiko terhadap mobil-mobil kecil ketiga merek bakal melejit hingga 42 persen dalam lima tahun dari sekarang, meski mereka menghitung angka pada 2014 lebih besar ketimbang lainnya, 25 persen.

GM mengatakan "sebagian besar" mobil kecil mereka yang dijual di AS merupakan "produksi domestik", sementara Ford menegaskan "berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing dan berinvestasi di tempat-tempat yang sesuai rncana bisnis kami", sedangkan FCA menyatakan "belum mengumumkan pernyataan resmi tentang rencana produksi perusahaan di masa mendatang".

Rencana ketiga pabrikan untuk memproduksi lebih banyak mobil kecil ditengarai bakal memancig kontroverai di tengah persiapan AS menyambut Pemilihan Presiden 2016, mengingat pebisnis Donald Trump yang berusaha meraih pencalonan dari Partai Republik kerap menyerang perusahaan-perusahaan lokal, termasuk Ford, yang gencar memindahkan basis produksi dari AS ke Meksiko dan menyatakan dirinya bakal mendukung kebijakan insentif dari pemerintah demi memastikan basis produksi industri otomotif tetap di dalam negeri.

Rencana tersebut juga bakal menjadi isu penting bagi serikat pekerja AS yang kerap mempermasalahkan dampak kesepakatan perdagangan bebas, termasuk Perjanjian Perdangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) bersama Meksiko dan Kanada yang disepakati pada era Presiden Bill Clinton, tepatnya 1994.

Istri Clinton, Hillary, saat ini merupakan kontestan unggulan yang bakal diajukan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Presiden Serikat Pekerja Otomotif (UAW) Dennis Williams mengakui belakangan kerap menampung keluhan dari para pekerja tentang yang menilai dirinya mendukung kebijakan pemindahan basis produksi ke Selatan (Meksiko) dari para pabrikan.

"Menggelikan ada seseorang yang menganggap bahwa kami mendukung pemindahan basis produksi ke Meksiko," tulis Williams kepada anggotanya bulan lalu, demikian Reuters.

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015