Yang paling banyak diziarahi adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri dan Gus Dur
Jakarta (ANTARA News) - Makam para wali dan ulama masih menjadi salah satu primadona pariwisata di Jawa Timur terutama saat Ramadhan atau hari-hari tertentu, kata salah satu pejabat Dinas Pariwisata Jawa Timur.

"Yang paling banyak diziarahi adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri dan Gus Dur," kata Kabid Museum dan Budaya Dinas Pariwisata Jawa Timur Endang Prasanti dalam Workshop Nasional Tata Kelola Destinasi Wisata Ziarah di Jakarta, Rabu.

Endang mengatakan Dispar memiliki beberapa program untuk mengembangkan wisata ziarah di Jawa Timur, tidak hanya wisata ziarah agama Islam, tetapi juga agama-agama lain.

"Makam-makam Walisongo biasanya dikelola oleh yayasan, karena itu Pemerintah Provinsi juga memberi perhatian kepada candi-candi Hindu peninggalan Majapahit," tuturnya.

Menurut Endang, saat ini terdapat hampir 60 candi Hindu di Trowulan yang bisa dikembangkan sebagai tujuan wisata. Candi-candi Hindu itu akan dijadikan destinasi dalam paket-paket wisata.

Endang mengatakan sejak zaman kuno masyarakat Jawa Timur memang terdiri atas berbagai subetnik yang sangat banyak dan memiliki situs ziarah masing-masing. Selain situs ziarah agama, juga terdapat situs megalitikum.

"Situs megalitikum di Bondowoso banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Mungkin wisatawan mancanegara kurang tertarik dengan situs Walisongo. Situs megalitikum itu dibangun pada akhir Majapahit atau saat Islam berkembang," katanya.

Endang Prasanti menjadi salah satu pembicara pada Workshop Nasional Tata Kelola Destinasi Wisata Ziarah "Menata Wisata Ziarah untuk Kenyamanan dan Kepuasan Spiritual Wisatawan".

Selain Endang, narasumber pada workshop tersebut adalah anggota Komisi X DPR Ferdiansyah, Sultan Kasepuhan XIV Cirebon PRA Arief Natadiningrat dan Wakil Ketua Perhimpunan Pemangku Makam Aulia Se-Jawa Ahmad Mundzir.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015