Kekecewaan Jepang soal Shinkansen itu dinamika biasa dalam hubungan big brother dan adiknya, seperti dalam sebuah keluarga kalau ada perbedaan kan biasa tapi tujuan dan misinya sama...."
Jakarta (ANTARA News) - Kekalahan Jepang dalam pengajuan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung rupanya masih membekas. Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki bahkan masih menyinggung soal kekalahan tersebut dalam pidatonya sesaat sebelum memberikan penghargaan kepada Aktris Christine Hakim.

Di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan pada Rabu, Duta Besar Yasuaki menyatakan kekecewaannya atas batalnya proyek kereta cepat yang melibatkan Pemerintah Jepang. Pembatalan proyek tersebut merenggangkan hubungan antara Indonesia dan Jepang.

"Sebenarnya saya agak pusing karena masalah Shinkansen. Tapi berkat semangat Bu Christine, semangat saya jadi tumbuh lagi," katanya sesaat sebelum pemberian anugerah bintang tanda jasa "The Order of Rising Sun, Gold Rays with Rosette" atas jasanya dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan saling pemahaman dan pertukaran budaya antara Jepang dan Indonesia.

"Bu Christine menyampaikan hubungan Indonesia dan Jepang masih bisa dipererat lagi dan diperdalam maka saya dapat semangat dari ibu Christine Hakim," katanya.

Suasana yang kurang menyenangkan, katanya, lekas mencair saat dirinya berbincang dengan Christine Hakim yang menginginkan agar hubungan Indonesia-Jepang kembali dipererat dengan misi kebudayaan. Ajakan itulah yang kemudian menyulut semangat untuk memperbaiki hubungan kedua negara.

Sementara itu Christine Hakim menanggapi "sindiram" Dubes Jepang dengan santai, menurutnya jika ada keretakan hubungan Jepang-Indonesia akibat gagalnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung digarap Jepang adalah dinamika biasa dalam hubungan kakak beradik.

"Kekecewaan Jepang soal Shinkansen itu dinamika biasa dalam hubungan big brother dan adiknya, seperti dalam sebuah keluarga kalau ada perbedaan kan biasa tapi tujuan dan misinta sama. Indonesia dan Jepang pada dasarnya saling membutuhkan dan saling mendukung," kata Christine.

Penghargaan tersebut diperoleh Christine Hakim karena dia dianggap telah berkontribusi bagi peningkatan apresiasi internasional terhadap kebudayaan Jepang, utamanya perfilman Jepang. Christine Hakim dinilai mampu menarik perhatian dan apresiasi internasional melalui film Jepang yang dibintanginya yakni, salah satunya adalah Nemuru Otaku (1996).

Selain itu, Christine Hakim juga dinilai berkontribusi besar bagi penyebaran budaya Jepang ke seluruh dunia.

"Beliau menyuarakan pentingnya pertukaran budaya dalam hubungan bilateral Jepang dan Indonesia sehingga berkontribusi bagi peningkatan saling pemahaman kedua negara," kata Yasuaki.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia memastikan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung akan digarap investor asal Tiongkok dengan jumlah investasi sekitar Rp60 hingga Rp70 triliun.

Pelaksanaan proyek kereta api berkecepatan 200-250 km per jam tersebut digelar dengan model kerjasama business to business (B to B) antara investor Tiongkok dengan konsorsium BUMN.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015