Untuk mencapai hal tersebut, UTU harus bisa menjadi pusat pendidikan yang kredibel dan profesional, demikian kata Fahri saat mengunjungi kampus UTU di Meulaboh, Aceh Barat, Kamis.
"Artinya saat orang berpolitik mendapat dukungan dari keilmuan, orang beraktivitas ekonomi memperoleh skema-skema bisnis yang menguntungkan, dan masyarakat secara sosial mendapat pencerahan, saat itulah universitas bisa menjadi medium pertumbuhan publik," kata Fahri.
Urgensi UTU menjadi universitas medium pertumbuhan publik, menurut Fahri tidak lepas potensi yang dimiliki Meulaboh pada khususnya dan Aceh Barat pada umumnya.
"Sebagai daerah yang berada di hampir paling ujung wilayah negara Indonesia, tentu potensinya bukan sekadar persoalan historis kepahlawanan Teuku Umar dan kegigihan rakyat setempat, tetapi juga secara kasat mata ini daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan," katanya.
"Daerah ini memang sangat potensial, tinggal membutuhkan dukungan dari universitas sebagai medium itu tadi. Dengan demikian UTU bisa menunaikan tridarma secara penuh, yakni pusat pendidikan, penelitian serta pengabdian kepada kemajuan masyarakat," ujarnya menambahkan.
Rektor UTU Jasman J. Ma'ruf sendiri menyebutkan kampusnya saat ini tengah merintis upaya agar bisa menjadi pusat pengembangan dan model bisnis untuk industri agro dan maritim.
Target jangka panjang UTU, menjadi pusat kajian industri agro dan maritim tingkat regional pada 2025, tingkat nasional pada 2040 dan global pada 2060.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
