Dalam festival batik yang akan dimeriahkan dengan malam budaya Indonesia, kita juga akan adakan fashion show dan workshop...
Osaka (ANTARA News) - Produk-produk Indonesia akan dipamerkan di Osaka, Jepang, pada Maret 2016 untuk meningkatkan jumlah barang-barang yang akan diekspor ke negeri Sakura tersebut, kata Direktur Pusat Promosi Perdagangan Indonesia di Osaka, Hotmida Purba.

"Kami saat ini sedang membicarakan tempat yang akan menjadi kegiatan tersebut, yaitu di pusat perbelanjaan Grand Osaka. Pada 27 November ini kami akan melakukan pertemuan dengan pihak Grand Osaka," katanya kepada Antara di Osaka, Jumat.

Produk-produk ekspor Indonesia yang akan dipamerkan antara lain batik, bahan rajutan dan penutup dinding dari bahan-bahan kayu daur ulang, kata Hotmida, seraya menambahkan untuk batik pihaknya akan membuat festival karena Grand Osaka juga memiliki program festival.

"Dalam festival batik yang akan dimeriahkan dengan malam budaya Indonesia, kita juga akan adakan fashion show dan workshop yang akan memberi kesempatan kepada warga Jepang untuk belajar membatik dengan menggunakan canting dan malam (lilin untuk membatik). Untuk itu, akan ada rombongan pengusaha batik dan pembuat batik antara lain dari Pekalongan dan Solo ke Osaka," katanya.

Menurut Hotmida, festival tersebut yang juga akan dimeriahkan dengan pameran foto dan pertunjukan kesenian Indonesia, akan menampilkan batik-batik tua yang usianya sudah ratusan tahun di samping batik-batik kontemporer.

Dia menjelaskan selain akan bekerja sama dengan Grand Osaka, stasiun televisi Osaka juga menawarkan kerja sama pameran serupa yang akan diselenggarakan di sebuah museum guna menjembatani pengusaha antarkedua negara.

Hotmida menjelaskan produk ekspor Indonesia yang paling banyak diminati di Osaka adalah pakaian jadi yang disusul oleh karet, sementara produk lain seperti busana Muslim juga ada permintaan meskipun tidak banyak.

"Osaka juga menawarkan produk halalnya namun belum dapat mengeluarkan sertifikat halal. Karenanya, pengusaha makanan halal di sini mengharapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mau datang ke sini untuk melihat secara langsung apakah produk-produk mereka halal atau tidak," katanya.

Pewarta: Bambang Purwanto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015