Washington (ANTARA News) - Nasib Presiden Suriah Bashar al-Assad akan ditentukan dalam pembicaraan internasional beberapa pekan ke depan, kata Amerika Serikat.

"Pada sesi multilateral, peran Assad dalam transisi ini akan dijabarkan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby seperti dikutip AFP.

Menurut sebuah kerangka yang disepakati bulan lalu di Wina oleh 17 negara daa tiga lembaga internasional termasuk PBB, Suriah akan mengawali diskusi politik pada atau setelah tanggal 1 Januari.

Para pemimpin dari rezim Assad dan kelompok oposisi yang tidak dianggap teroris oleh dunia internasional, akan memiliki waktu enam bulan untuk memetakan sebuah konstitusi dan menyelenggarakan Pemilu.

AS dan sekutunya berharap bahwa gencatan senjata antara pemerintah dan pemberontak moderat yang membuat Assad mundur secara damai, sedangkan pasukan lokal dan asing fokus memerangi ISIS.

Tapi sekutu Assad --Rusia dan Iran-- ragu-ragu atas strategi ini karena menurut mereka nasib Assad harus ditentukan oleh rakyatnya sendiri, sedangkan orang kuat Suriah itu sendiri menolaknya.

"Anda tak bisa mencapai sesuatu secara politik ketika Anda mendapati para teroris menguasai banyak wilayah Suriah. Jika kita bicara setelah itu, satu setengah tahun sampai dua tahun maka sudah cukup untuk transisi apa pun," kata Assad dalam wawancara televisi Italia.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015