Yangon (ANTARA News) - Jumlah korban jiwa akibat tanah longsor di Myanmar bertambah menjadi 104 saat petugas pertolongan menemukan sejumlah jenazah pada Minggu (22/11).

Mayat baru itu ditemukan tiga hari setelah tempat pembuangan dari satu tambang giok ambruk di Negara Bagian Kachin, wilayah paling utara di Myanmar, demikian satu laporan resmi pada Senin.

Tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi (20/11) dan yang terburuk sepanjang tahun ini, mengubur sebanyak 80 rumah di Desa Sankhatku di kota kecil Hpa-Kant, ketika pekerja tambang lokal sedang tidur di dekat tempat penimbunan tanah itu.

Banyak orang masih belum ditemukan, saat operasi pencarian dan pertolongan terus dilakukan di lokasi kecelakaan dengan menggunakan 17 mobil keruk untuk mengangkat tanah, demikian seperti diberitakan Xinhua.

Pemerintah Kota Praja Hpa-kant telah merancang beberapa daerah termasuk satu yang menjadi tempat tragedi tersebut terjadi sebagai daerah berisiko, dan memberitahu pekerja tambang agar tidak tinggal di sana.

Pekerja migran dari lima perusahaan kecil mencari giok di tumpukan timbunan tanah di sekitar lereng gunung.

Warga mengatakan lima kecelakaan serupa terjadi di daerah yang sama tahun ini.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015