Banyuwangi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendorong langkah mediasi dengan warga terkait masalah tambang di wilayah Tumpang Pitu.

Langkah mediasi itu dilakukan dalam bentuk dialog yang dipimpin oleh Pejabat Bupati Banyuwangi Zarkasi di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jumat, yang dihadiri sejumlah perwakilan aparat desa sekitar tambang.

Sebanyak 25 aparat desa di Kecamatan Pesanggaran, antara lain Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Kades Sarongan, Kades Pesanggaran, Kades Sumbermulyo, Kades Kandangan, beserta sejumlah kepala dusun hadir dalam dialog tersebut.

Zarkasi mengatakan pertemuan itu dimaksudkan untuk menampung aspirasi warga Pesanggaran terkait pengoperasian tambang emas Tumpang Pitu. Selain itu juga sebagai upaya pemerintah menyatukan dan mencarikan solusi terkait aksi massa yang dilakukan warga, beberapa waktu lalu.

"Sampaikan uneg-uneg bapak apa adanya pada dialog ini, kami akan membantu menyampaikan kepada yang terkait. Percayalah, kami akan membantu mencarikan win-win solution atas masalah ini," katanya yang saat itu didampingi Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Wiyono, Kepala Badan Perijinan dan Pelayanan Terpadu Abdul Kadir, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Hari Cahyo.

Zarkasi menegaskan bahwa perusahaan penambangan di Tumpang Pitu juga harus duduk bareng dengan masyarakat guna mendapatkan solusi.

Ia juga meminta kepada aparat desa agar bisa menenangkan warganya dan menjaga kondisi di wilayahnya masing-masing sembari mencari solusi atas permasalahan yang ada.

"Pada hakekatnya tambang ini kan untuk kemakmuran masyarakat. Kalau tambang ini bisa beroperasi dengan baik, toh kembalinya kepada rakyat Banyuwangi, yang imbasnya untuk kesejahteraan masyarakat juga," ujarnya.

Kawasan tambang Tumpang Pitu milik PT Bumi Suksesindo (BSI) di kawasan Pesanggaran direaksi oleh massa dengan unjuk rasa pada Rabu (25/11) di lokasi penambangan.

Sementara Asisten Adminitrasi Pembangunan dan Kesra Wiyono menegaskan pemda akan melakukan pendekatan humanis dan tetap mengedepankan kesejahteraan warga dalam upayanya membantu mencarikan solusi yang diinginkan warga sekitar.

"Intinya kami ingin agar warga sejahtera. Kami juga ingin agar warga sekitar memperoleh manfaat lebih dari beroperasinya tambang ini, semisal ada upaya pemberdayaan terhadap warga di sana. Kami janji akan berusaha memfasilitasi apa yang menjadi kemauan warga dengan PT BSI," ujarnya.

Dalam dialog yang berlangsung gayeng tersebut sejumlah aparat desa langsung menyampaikan aspirasinya kepada Pemkab Banyuwangi. Salah satunya adalah Pj Kades Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Suryanto yang meminta jaminan bahwa tidak akan ada lagi penangkapan terhadap warga Pesanggaran.

"Kami juga meminta agar BSI tidak melakukan aktivitas dulu sampai BSI bisa menyosialisasikan secara gamblang tentang pelaksanaaan operasional tambang," ujarnya.

Beberapa perwakilan juga menyampaikan keinginan agar perusahaan penambangan bisa memberdayakan warga sekitar dengan berbagai kegiatan ekonomi produktif.

Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015