Kalau memang benar tidak boleh disalahkan, apabila salah tidak boleh dibenarkan
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) hasil Munas Bali Aburizal Bakrie menyatakan perombakan komposisi anggotanya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) adalah untuk memperkuat posisi Golkar.

"Dalam hal ini memperkuat. Kalau memang benar tidak boleh disalahkan, apabila salah tidak boleh dibenarkan," kata Aburizal di Jakarta, Jumat, di sela sebuah diskusi di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.

Dia mengakui perombakan dilakukan karena kurang optimalnya anggotanya di MKD.

"Iya, makanya kami cari yang optimal," kata dia.

Aburizal membantah anggota-anggota barunya di MKD mempunyai hubungan dekat dengan Ketua DPR RI Setya Novanto.

"Semua anggota Golkar sama," tuturnya.

Kamis kemarin, Fraksi Partai Golkar merombak komposisi anggotanya di MKD dengan memasukkan Hardisoesilo untuk digantikan Kahar Muzakir, Budi Supriyanto digantikan Adies Kadir, dan Dadang S. Muchtar digantikan Ridwan Bae.

Penggantian dilakukan setelah Fraksi Partai Demokrat mengganti Fandi Utomo dengan Guntur Sasongko, Fraksi Partai Amanat Nasional memasukkan Sugiman untuk menggantikan Hang Ali Saputra Syah Pahan dan A Bakrie menggantikan Ahmad Riski Sadiq.

Fraksi NasDem menggantikan Fadholi dengan Akbar Faisal dan PDIP mengutus Henry Yosodiningrat untuk menggantikan M. Prakosa.

Status para anggota baru itu adalah Bawah Kendali Operasi (BKO) yang bersifat sementara.


Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015