Surabaya (ANTARA News) - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara mencari fakta baru dibalik kecelakaan yang melibatkan pengendara mobil jenis Lamborghini hingga menyebabkan seorang meninggal dunia dan dua orang lainnya luka-luka.

"Olah TKP ini untuk mencocokkan hasil penyelidikan, sekaligus bagian dari pemeriksaan dan mencari fakta penyebab kecelakaan," ujar Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Andhika Ginanjar Wibisana kepada wartawan di lokasi, Senin.

Berdasarkan hasil olah TKP sementara, mobil mewah yang dikemudikan Wiyang Lautne (24) asal Surabaya itu kehilangan kendali, kemudian menabrak pedagang susu telor madu jahe (STMJ) dan baru terhenti usai menghantam pohon sono.

Dalam olah TKP tersebut polisi juga membawa si pengemudi untuk memastikan kronologis peristiwa yang terjadi pada Minggu (29/11) pagi di Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya.

Perwira menengah itu juga mengatakan akan melacak jejak awal ban mobil hingga sampai menabrak korban dan terhenti setelah menghantam pohon.

"Petugas sedang menelusuri jejak ban dan mengukurnya. Pemeriksaan terhadap pengemudi dan sejumlah saksi lainnya juga tetap kami lakukan sampai kepastiannya terungkap," katanya.

Sementara itu, berdasarkan sejumlah keterangan saksi mata bahwa sebelum kejadian terlihat dua mobil mewah, yakni Lamborghini dan Ferrari melintas dengan kecepatan tinggi.

Mobil Lamborghini bernomor polisi B-2258-WM yang dikemudikan Wiyang kehilangan kendali dan menabrak pedagang STMJ serta dua orang pembeli.

Dalam insiden itu, pedagang STMJ bernama Mujianto (44), warga Pakis Tirtosari Surabaya dan seorang pembeli Srikanti (41) warga Kaliasin Surabaya tertabrak hingga mengalami patah tulang.

Sedangkan, suami Srikanti, yakni Kuswanto (41), yang saat kejadian juga sedang membeli minuman STMJ meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Andre Manuputti mengaku masih melakukan pendalaman lagi untuk memastikan dan menyebut bahwa ada balapan liar atau tidak.

Polisi yang usai kejadian membawa pengemudi ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan terkait dugaan di bawah pengaruh minuman keras atau obat-obatan terlarang, ternyata hasil tes urinenya negatif.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015