Pak Slamet punya penyakit jantung. Sudah cukup lama
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pucuk Pimpinan Muslimat NU yang juga Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menduga Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf meninggal akibat serangan jantung.

"Pak Slamet punya penyakit jantung. Sudah cukup lama," kata Khofifah ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.

Khofifah memiliki hubungan yang cukup dekat dengan keluarga Slamet Effendy Yusuf. Istri Slamet, Siti Aniroh, adalah Sekretaris Jenderal PP Muslimat NU, organisasi yang dipimpin Khofifah.

Ia pun merasa kehilangan dengan meninggalnya seniornya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan di lingkungan NU itu.

Baca : Ketum MUI: Slamet Effendy seorang organisatoris

Kondisi Slamet Effendy Yusuf yang kurang sehat juga diakui Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Bahkan, ketika Muktamar NU di Jombang Agustus lalu, Slamet pun tampak kurang sehat.

"Tapi beliau berusaha mengikuti muktamar dari awal sampai selesai," katanya.

Slamet Effendy Yusuf yang juga anggota Lembaga Pengkajian MPR RI meninggal dunia usai melaksanakan tugasnya di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/12) malam.

Kabag Set Lembaga Pengkajian MPR Anwar Syaddad ketika dihubungi melalui telepon oleh Antara, Rabu, mengatakan seusai melaksanakan rangkaian kegiatan Lembaga Pengkajian MPR RI di Gedung Merdeka Bandung, Slamet Effendy bergegas menuju hotel tempat menginap yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi kegiatan.

"Jadi waktu itu sopirnya dan anggota Pengkajian MPR lainnya sempat mencari-cari Pak Slamet. Dan setelah di cek di hotel, kamarnya terkunci dari dalam namun atas persetujuan pihak hotel kita buka paksa dan di dalam sudah ditemukan Pak Slamet ternyata telah wafat," kata dia.

Baca : Slamet Effendy Yusuf wafat saat bertugas

Rabu dini hari jenazah Slamet Effendy Yusuf sudah diserahkan kepada pihak keluarganya dan saat ini berada di rumah duka yakni di Citra Grand Blok H Nomor 4 Casttil Garden Cibubur, Bogor, Jabar.

Rencananya jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Purwokerto, Jawa Tengah.

Pewarta: Sigit Pinardi dan Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015