Jakarta (ANTARA News) - Mona Ratuliu ingin memposisikan diri sebagai sahabat di depan anak, sampai-sampai dia mengikuti selera musik anak sulungnya agar keduanya bisa "nyambung".

Salah satu yang digandrungi putri berusia 12 tahun itu adalah band 5 Seconds of Summer. Mona kemudian mencoba mendengarkan lagu terbaru band tersebut, sampai-sampai mencari liriknya di Internet. "Kita harus masuk ke dunia dia," kata Mona di Jakarta, Jumat.

Mona memang ingin membuat anak-anak merasa dekat dengan orangtua bagaikan teman sendiri. Bila ingin menyampaikan nasehat, dia mencari cara yang tidak menggurui. Misalnya, dia ingin agar putrinya tidak memakai rok mini.

Alih-alih melarang secara eksplisit, Mona menyampaikan dampak buruk yang terjadi bila putrinya berpakaian seperti itu, seperti jadi bahan gunjingan para pria.

Dengan demikian, dia berharap putrinya dapat belajar mengambil keputusan yang terbaik baginya sendiri.
Mona berbagi pengalaman mengasuh anak dalam Parenthink yang dimuat dalam situs pribadinya.

Perhatiannya di bidang ini berangkat dari pengalamannya ketika membesarkan anak pertama. Saat itu Mona kerap mengomel, mendikte dan memaksa anak agar menurut.

Dia tak menyadari pola asuhnya justru membuat anak belajar untuk melakukan hal yang sama, seperti berteriak-teriak bila keinginannya tak dipenuhi. Puncaknya, putri pertamanya mengamuk dan mengancam kabur dari rumah ketika berusia enam tahun.

Mona yang terhenyak mulai mencari tahu ilmu mengasuh anak dari berbagai sumber, baik itu buku maupun Internet. Sejak itu, dia menerapkan pola pengasuhan baru yang berlaku bagi ketiga anaknya.

Di rumah, tidak ada larangan, melainkan hak dan kewajiban. Setiap tindakan harus dibarengi konsekuensi, sesederhana pemahaman untuk mengelap bekas air yang tumpah dari gelas. Tulisannya dalam situs Parenthink akan ditulis ulang dalam bentuk buku yang rencananya dirilis pada akhir Desember mendatang.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015