Mataram (ANTARA News) - Partai Gerindra dan koalisinya mengklaim menguasai perolehan suara pemilihan kepala daerah di empat kabupaten di Nusa Tenggara Barat berdasarkan hasil hitung cepat tim pemenangan partai berlambang burung garuda itu.

"Alhamdulillah dari enam kader yang diusung Gerindra pada pilkada serentak, empat diantaranya sudah unggul dalam perolehan suara," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Nusa Tenggara Barat (NTB) H Willgo Zainar ketika dihubungi dari Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, pilkada serentak di NTB, digelar di tujuh kabupaten/kota, yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu dan Bima.

Namun, Partai Gerindra tidak mengusung kadernya sebagai calon wali kota atau wakil wali kota di pilkada Kota Mataram.

Willgo menyebutkan, dari hasil penghitungan cepat memperlihatkan kader Gerindra H Bambang M Yasin yang maju sebagai calon Bupati Dompu (petahana) berpasangan dengan Arifuddin sebagai wakil bupati untuk sementara unggul dalam perolehan suara dibandingkan tiga pasangan calon lainnya.

Pasangan yang dinamakan paket "HBY-Arif" dengan nomor urut 1 itu diusung oleh Partai Gerindra, Nasdem dan Hanura.

"Dari informasi yang saya peroleh dari tim pemenangan, kader Gerindra menang di seluruh kecamatan di Dompu," ujarnya.

Tiga kabupaten lain yang diklaim dikuasai kader Gerindra dan koalisinya adalah pilkada di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah dan Kabupaten Bima.

Willgo menyebutkan kader Gerindra yang maju sebagai calon wakil bupati Kabupaten Lombok Utara adalah Syarifudin. Mantan anggota DPRD NTB itu mendampingi H Najmul Akhyar sebagai bupati dengan nama pasangan "Nasa".

Pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKB, PDIP, PAN dan PBB ini bersaing dengan pasangan nomor urut 1 H. Djohan Sjamsu-Mariadi, atau dikenal dengan paket "Jadi".

"Perolehan suara pasangan Nasa sudah mencapai 53 persen," ujarnya.

Sementara di Pilkada Kabupaten Lombok Tengah, kata dia, Gerindra juga mengusung kadernya sebagai calon wakil bupati yakni H Lalu Fathul Bahri, mendampingi H M Suhaili FT, sebagai calon bupati yang merupakan petahana.

Pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, Golkar, dan PPP ini bersaing dengan empat pasangan calon lainnya.

Willgo menambahkan, kader Gerindra juga maju sebagai calon wakil bupati di Pilkada Kabupaten Bima, yakni Dahlan M Noer, mendampingi Indah Dhamayanti Putri sebagai calon bupati. Mereka bersaing dengan tiga pasangan calon.

Pasangan nomor urut 3 itu diusung oleh Partai Golkar, Gerindra, dan Hanura. Tiga koalisi partai itu memiliki kursi terbayak di DPRD Kabupaten Bima, yakni 14 kursi.

"Proses penghitungan suara Pilkada Lombok Tengah dan Bima sudah di atas 60 persen. Kader Gerindra memperoleh suara terbanyak. Hasil itu tentu patut disyukuri, alhamdulillah," kata Anggota Komisi XI DPR RI ini.

Willgo mengatakan, penetapan perolehan suara memang belum dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), tetapi secara data awal yang sudah diterima, meyakinkan pihaknya bahwa empat kabupaten menang.

Partai Gerindra dan koalisinya terus berkonsolidasi menjaga perolehan suara agar sampai perhitungan terakhir tidak ada perubahan.

Untuk mengawal proses penghitungan suara, kata dia, sudah ada saksi-saksi mulai dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS), panitia pemilihan kecamatan (PPK) hingga KPU. Semuanya dibantu oleh tim sukses.

Kemudian data hasil penghitungan suara yang sudah ada pada saksi dan tim suskes akan dicocokkan sampai proses penghitungan suara di tingkat akhir.

"Kalau ada perbedaan dibahas bersama dengan penyelenggara pemilu dengan baik. Tidak boleh ada kekerasan, tidak ada hal-hal yang sifatnya euforia yang menyinggung kandidat lainnya," kata Willgo.

Pewarta: Awaludin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015