New York (ANTARA News) - Saham-saham AS mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena saham-saham terkait minyak berbalik naik, mengabaikan kemerosotan lain dalam harga minyak.

Para analis mengatakan pasar prima untuk kenaikan teknikal setelah S&P 500 kehilangan 2,1 persen dalam tiga sesi sebelumnya. Namun saham-saham masih berakhir jauh di bawah puncak sesi mereka, lapor AFP.

Dow Jones Industrial Average naik 82,45 poin (0,47 persen) menjadi ditutup pada 17.574,75.

Indeks berbasis luas S&P 500 menambahkan 4,61 poin (0,23 persen) menjadi berakhir di 2.052,23, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 22,31 poin (0,44 persen) menjadi 5.045,17.

Harga minyak merosot ke posisi terendah multi-tahun, tapi anggota Dow, Chevron naik 1,9 persen dan ConocoPhillips naik 1,6 persen setelah keduanya mengurangi anggaran modal mereka untuk 2016 sekitar 25 persen.

"Anda memiliki hari ketika pasar tidak berkorelasi dengan energi," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities. "Itu membuat banyak orang terkejut."

Saham Twitter melonjak 6,6 persen di tengah berita bahwa ia meluncurkan fitur baru untuk memungkinkan pemasar menjangkau orang-orang yang menggunakan "platform messaging" tanpa login.

Satu hari setelah melonjak karena berita pembicaraan merger mereka, Dow Chemical kehilangan 3,6 persen, sedangkan DuPont naik 0,1 persen. Beberapa analis memperingatkan kesepakatan itu bisa menghadapi
pengawasan ketat dari regulator antitrust.

Wal-Mart Stores naik 0,7 persen karena berita akan meluncurkan aplikasi pembayaran mobile telepon pintar (smartphone) sendiri, menantang penawaran serupa dari Apple, Samsung, Google dan lain-lain.

Bank of America menambahkan 0,6 persen setelah Federal Reserve tidak keberatan atas rencana revisi modalnya, memungkinkan untuk membayar dividen dan pembelian kembali saham.

Chipotle Mexican Grill naik 5,0 persen setelah co-chief executive Steve Ells muncul di televisi nasional untuk meminta maaf atas wabah E.coli dan norovirus terkait dengan jaringan restorannya dan menjanjikan praktek keamanan pangan yang lebih baik.

First Solar merosot 7,7 persen karena memproyeksikan penjualan 2016 sekitar 3,9-4,1 miliar dolar AS, menunjukkan pendapatannya bisa kurang 4,09 miliar dolar AS yang diperkirakan para analis.
(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015