Pembangunan itu tidak bisa kita sulap dengan pengerjaan satu malam, semuanya butuh proses untuk perencanaan saja membutuhkan waktu cukup lama,"
Lubuklinggau (ANTARA News) - Pemerintah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, akan menambah sarana wisata di kawasan Bukit Sulap setempat yaitu membangun berbagai tempat santai di atas bukit tersebut.

Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, Senin mengatakan sebelumnya saran wisata itu dibangun dibagian kaki Bukit Sulap, namun tahap kedua ini akan dibangun di atas Bukit Sulap dengan ketinggian ratusan meter.

Ia mengatakan saran yang akan dibangun itu dianggarkan pada 2016 antara lain membangun Gazebo Cafedan tempat santai, pendopo dan outbound dengan biaya seluruhnya sekitar Rp2 miliar.

Sarana menuju ke atas bukit itu tengah dibangun transportasi inclinator dengan kapasitas belasan orang, untuk tahap pertama sudah rampung sekitar 500 meter dan tahap kedua sepanjang 100 meter dan diharapkan selesai 2016.

Sarana inclinator itu rencananya dibuka untuk umum untuk menambah pendapatan asli daerah, sedangkan sebelumnya sarana itu untuk mengakut sepeda peserta lomba sepeda gunung tingkat internasional.

Namun untuk kegiatan lomba sepeda gunung tingkat internasional itu pada 2016 ditiadakan karena terlambat mengusulkan untuk menjadi tuan rumah disamping masalah teknis lainnya.

Pembangunan sarana tersebut sesuai dengan program Visit Linggau yang tetap dilanjutkan 2016, Inclinator direncanakan dikelola oleh Perusahaan Daerah (Prusda) PT Linggau Bisa selain Waterpark di Kawasan Air Terjun Temam.

Inclinator yang sudah selesai dibangun itu sudah diuji coba berkali-kali bersama tamu dari luar Lubuklinggau dan anak sekolah, sdangkan pengerjaan fisiknya sudah rampung sekitar 80 persen, ujarnya.

Kasubag Humas Pemkot Lubuklinggau Ferdian mengatakan daerah itu memiliki Inclinator terpanjang se-Indonesia dengan ukuran 600 meter untuk sampai ke puncak dengan memiliki empat Shelter.

Rinciannya dari Shelter A-B memiliki panjang 260 meter dengan tingkat kemiringan 22 derajat, dari Shelter B-C memiliki jarak 180 meter dengan kemiringan 35 derajat.

Pada jarak C menuju ke Shelter D, itu memiliki jarak 160 meter dengan kemiringan sampai 40 derajat, pemerintah kota Lubuklinggau telah berupaya inclinator bisa diselesaikan 2016 dengan beberapa penyempurnaan saja.

"Pembangunan itu tidak bisa kita sulap dengan pengerjaan satu malam, semuanya butuh proses untuk perencanaan saja membutuhkan waktu cukup lama," ujarnya.

Setelah pembangunan inclinator itu selesai maka dilanjutkan dengan penyempurnaan yaitu membuat sarana penunjang seperti tempat-tempat istirahat disetiap Shelternya, jelasnya.

Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015