Jakarta (ANTARA News) - Pemasangan kawat gigi tak merujuk pada maksimal usia, melainkan tergantung pada kondisi jaringan pendukung tulang, gigi, gusi dan fisik yang sehat.

"Usia 40, 50-tahunan, (penggunaan kawat gigi), bisa selama jaringan pendukung tulang masih baik, lalu kondisi gusi, gigi dan fisik pasien sehat," tukas spesialis ortodonti dari Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Indonesia (FKG UI), drg Fadli Jazaldi, Sp.Ort di Jakarta, Senin.

Selain itu, lanjut Fadli, sebelum dilakukan pemasangan kawat, dokter perlu memastikan kondisi gigi dalam kondisi sehat.

"Saat ada infeksi, harus dinetralisir dulu, dirawat dulu sampai sembuh. Kalau ini dibiarkan bisa memperburuk kondisi gigi," kata dia.

Pasien yang akhirnya mendapat perawatan menggunakan kawat gigi juga perlu bertanggung jawab pada kebersihan giginya, antara lain menggosok gigi secara benar dan mematuhi aturan yang ada, demi menghindari risiko tak diinginkan, semisal gigi berlubang setelah kawat gigi dilepas.

Pada prinsipnya, kawat gigi memberikan tekanan pada gigi geligi agar susunannya menjadi baik. Perubahan bisa terlihat di bulan-bulan awal masa penggunaan walaupun tidak signifikan.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015