Untuk menyukseskan program tersebut, saat ini kami telah mengadopsi satu pulau yakni Pulau Lingayan dan berencana akan mengadopsi pulau-pulau lainnya,"
Kendari (ANTARA News) - Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan program adopsi pulau terluar yang ada di daerah tersebut sebagai bentuk upaya untuk mempercepat pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir.

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UHO La Aba di Kendari, Senin, mengatakan selain untuk mengembangkan wilayah pesisir program adopsi pulau tersebut juga bertujuan untuk membantu masyarakat dalam pengelolaan potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki.

"Untuk menyukseskan program tersebut, saat ini kami telah mengadopsi satu pulau yakni Pulau Lingayan dan berencana akan mengadopsi pulau-pulau lainnya," katanya.

Pulau lainnya yang akan diadopsi berikutnya yakni Pulau Cimpedak di Kabupaten Konawe Selatan, Pulau Maginti di Kabupaten Muna Barat, Pulau Batuatas di Kabupaten Buton Selatan, Pulau Binongko di Kabupaten Wakatobi dan Pulau Saponda di Kabupaten Konawe.

Di mana hal tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen kampus tersebut terhadap pengembangan wilayah pesisir, kelautan dan pedesaan di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Menurut dia program tersebut dilakukan mengingat pulau-pulau terluar yang akan diadopsi tersebut rata-rata memiliki fasilitas kesehatan dan tingkat pendidikan yang masih rendah.

Selain itu kebanyakan masyarakat yang ada di pulau-pulau tersebut belum dapat memanfaatkan potensi perikanan dan kelautan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Maka dari itu, UHO sebagai lembaga pendidikan tinggi merasa bertanggungjawab untuk mengambil peran di dalamnya terhadap pengembangan wilayah pesisir sebagai wujud implementasi dari tridharma perguruan tinggi yakni pengabdian pada masyarakat.

Untuk menykseskan program adopsi pulau tersebut, UHO telah mengirimkan tim pengabdian ke pulau-pulau terluar di Sultra.

Pewarta: La Ode Abdul Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015