Ada 90 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi sejak dibukanya jalan tol itu, dengan rincian 40 orang meninggal dunia, 18 orang luka berat dan 97 orang luka ringan
Sukabumi (ANTARA News) - Data Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat, sejak Juni hingga pertengahan Desember 2015 sudah 40 nyawa melayang di Tol Cipali akibat kecelakaan lalu lintas.

"Ada 90 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi sejak dibukanya jalan tol itu, dengan rincian 40 orang meninggal dunia, 18 orang luka berat dan 97 orang luka ringan," kata Direktur Lantas Polda Jabar, Kombes Sugihardi di di sela acara peresmian Kantor PJR Unit XVI, Cibolang, Kabupaten Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, mayoritas kecelakaan lalu lintas di tol terpanjang di Indonesia itu akibat faktor kelelahan yang dari hasil penyelidikan mencapai 55 kasus, selain itu sisanya akibat pengendara yang belum paham kondisi jalan dan human error atau kondisi kendaraan yang tidak laik pakai serta tidak mengindahkan rambu lalu lintas.

Selain itu, kondisi jalan yang bagus dan lurus itu membuat banyak pengendara memacu kendaraan, sehingga konsentrasi si pengendara tidak stabil dan cepat lelah akibatnya sulit mengendalikan kendaraannya dan akhirnya terjadi kecelakaan. Bahkan kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas di Tol Cipali mencapai Rp1,79 miliar.

"Untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Tol Cipali, pihaknya sudah melakukan berbagai koordinasi baik dengan pemerintah daerah maupun pusat seperti menambah kendaraan patroli lalu lintas serta marka jalan, sehingga pengendara tidak memacu kendaraannya di tol itu," tambahnya.

Sugihardi mengatakan adapun rincian kecelakaan lalu lintas di Tol Cipali tersebut yakni di Jalur A sebanyak 36 kasus kecelakaan lalu lintas dengan korban 32 meninggal dunia, luka berat delapan orang dan luka ringan 45 orang serta kerugian materil sekitar Rp1,04 miliar. Kemudian untuk di Jalur B dengan jumlah kecelakaan sebanyak 54 kasus, korban meninggal dunia delapan orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 52 orang dengan kerugian materil sekitar Rp750 juta.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015