Jakarta (ANTARA News) - Aliansi masyarakat sipil yang terdiri atas gabungan lembaga swadaya masyarakat bidang pemberantasan korupsi, buruh, mahasiswa dan elemen lain menjemput mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto.

"Pertama-tama, saya mengucap syukur, kita berkumpul di gedung KPK dari kaum miskin kota, para aktivis yang empat tahun lalu kami mengantarkan mas Bambang ke gedung KPK dan hari ini kita akan jemput dia untuk kembali ke masyarakat sipil. Banyak yang sudah dilakukan dan dua hari lalu mas Bambang sudah berhenti di KPK," kata Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Dadang Trisasongko di gedung KPK Jakarta, Jumat.

Tampak ratusan pegiat masyarakat sipil dan juga tokoh-tokoh antikorupsi seperti Bambang Widodo Umar, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, Romo Benny Susetyo, Lalola Easter, HS Dillon, Miko Ginting hadir di KPK. Selain itu hadir juga puluhan pegawai KPK mulai dari Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Sujanarko, para jaksa hingga penyidik senior Novel Baswedan ikut hadir dalam acara itu.

Komisioner KPK 2011-2015 Bambang Widjojanto rencananya akan dibawa ke gedung Nyi Ageng Serang Jalan HR Rasuna Said, di tempat itu ada Karnaval Budaya dan panggung Budaya yang diisi dengan kelompok musik Efek Rumah Kaca.

"Atas nama pribadi dan mantan pimpinan KPK, saya ingin mengucapkan terima kasih terhadap perhatian dan kerja sama selama menjadi pimpinan KPK. Saya mohon maaf kalau ada begitu banyak yang belum dilakukan dan saya meyakini pimpinan selanjutnya bisa bekerja lebih baik," kata Bambang.

Setelah kembali ke masyarakat sipil, Bambang pun bertekad untuk tetap berbakti kepada masyarakat.

"Pada dasarnya saya sudah kembali ke masyarakat dan saya akan berdedikasi untuk kepentingan masyarakat dan seperti pendahulu-pendahulu saya, saya ingin jadi pandita, berbagi, memberi dan membari untuk kepentingan masyarakat, untuk membesarkan bangsa Indonesia dan saya yakin banyak yang membutuh bantuan kita semua," ungkap Bambang.

Romo Benny Susetyo dalam acara tersebut menegaskan bahwa Bambang adalah sosok yang masih punya hati nurani di antara rezim korup.

"Sahabat kita mas Bambang punya pengetahuan takut akan Tuhan, ia tidak takut elit politik dan birokrasi. Mas Bambang sudah menjalankan tugas sebagai manusia merdeka dan memperjuangkan keadaban itu. Kita kehilangan orang yang punya hati benar dan jujur tapi suara Tuhan ada pada orang-orang yang punya hati nurani dan yang jujur. Mas Bambang kembali ke kita semua di tengah moralitas yang bobrok," kata Romo Benny.

Sedangkan ketua Wadah Pegawai KPK Faishal menilai bahwa bambang Widjojanto tetap abadi sebagai pimpinan KPK.

"Kalau teman-teman mau menjemput Pak BW, kami melepas Pak Bw. Tapi yakinlah teman-teman pegawai KPK tidak melepas Pak BW. Pak BW tetap ada di hati kami. Kami menganggap Pak BW adalah pemimpin juara. Pak BW adalah pemimpin yang abadi di KPK. Pak BW berjiwa muda, kami juga berjiwa muda. Yakinlah teman-teman, pada saatnya badai akan berlalu dari KPK, Pak TR (Taufiequrrachman Ruki) akan berlalu dari KPK," kata Faishal.

Pada Kamis (17/12) Komisi III DPR RI telah memilih lima pimpinan KPK periode 2015-2019. Agus Rahardjo menjadi ketua KPK dengan meraih suara tertinggi yaitu 53 suara, disusul oleh Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara), Saut Sitomorang (37 suara), serta Laode Muhammad Syarif (37 suara). Dua orang calon dari dalam KPK yaitu Johan Budi Sapto Pribowo hanya meraih 25 suara dan Sujanarko hanya mendapat 3 suara.

Kelima nama tersebut akan dibawa ke rapat paripurna DPR pada hari ini.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015