Jakarta (ANTARA News) - Rumah Karya Sjuman mempersembahkan pertunjukan The Nutcracker in Jazz yang dikemas dengan iringan langsung musik jazz untuk pertama kalinya di dunia.

Pertunjukan repertoire ballet kontemporer modern itu melibatkan 120 siswa dan pengajar dari Ballet Sumber Cipta dan pengajar, siswa, alumni dari Sjuman School of Music. 

"Kami bisa berbangga karena ini pertama kalinya di dunia (diiringi langsung musik jazz)," kata musisi Aksan Sjuman sebagai tim aransemen musik, saat jumpa pers di Jakarta, Jumat.

The Nutcracker merupakan pertunjukan balet klasik yang sudah tidak asing di kalangan penari dan penggemar ballet. Pertunjukan tersebut terdiri dari dua babak dengan koreografi dan musik tentang seorang gadis yang mendapat hadiah natal sebuah boneka Nutcracker.

"Kami membuat tantangan sendiri untuk membuat ini dengan musik jazz yang diaransemen oleh murid dan alumnus Sjuman School of Music serta saya sendiri," jelas drumer band Potret itu.

Aksan yang juga mantan personel Dewa 19 itu mengaku membutuhkan waktu hingga enam bulan untuk menggodok aransemen musik The Nutcracker ke dalam jazz yang selama ini selalu dihadirkan dengan iringan musik klasik. 

Pertunjukan dari Ballet Sumber Cipta itu juga melibatkan multimedia sehingga melewati persiapan yang panjang.

"Aransemen musiknya sudah masuk dalam jazz kontemporer. Kalau Duke Ellington menghadirkan musik The Nutcracker dalam jazz hanya untuk didengarkan. Kami membawa aransemen untuk ditarikan, ada adegan. Sehingga cukup rumit prosesnya," jelas Aksan.

Dengan iringan musik jazz, pertunjukan tersebut juga menghadirkan The Nutcracker dengan koreografi yang tidak biasa.

"Ini bukan sekedar ballet klasik tetapi kontemporer. Kesulitannya, kalau klasik tinggal mencontek gerakan yang sudah dipahami tetapi dalam pertunjukan ini kami beri sentuhan baru karena aransemennya berbeda. Musik berbeda membuat tarian juga bebeda dan kami berusaha juga untuk bikin yang tidak biasa," tutur penata artistik Arya Yudistira Syuman.

Pertunjukan The Nutcracker dengan koreografi asli yang dibuat oleh Marius Petipa dan Lev Ivanov diiringi musik karya Pyotr Illych Tchaikovsky selalu menjadi "menu wajib" untuk ditampilkan semua sekolah balet di dunia tanpa terkecuali Ballet Sumber Cipta.

Sebagai salah satu sekolah balet tertua di Indonesia, Ballet Sumber Cipta yang didirikan pada 1976 oleh Farida Oetoyo sudah beberapa kali mementaskan The Nutcracker dalam repertoire ballet klasik.

The Nutcracker in Jazz merupakan produksi kedua Rumah Karya Sjuman (RKS) di tahun ini setelah film Nay pada November lalu. 

Rumah Karya Sjuman merupakan perusahaan berbadan hukum di bidang seni yang didirikan oleh penerus dari sutradara legendaris Indonesia, Sjumandjaja, yaitu Arya Yudistira Syuman. mewakili tari juga pimpinan Ballet Sumber Cipta, Aksan Sjuman, mewakili musik, dan Djenar Maesa Ayu mewakili RKS Film.

Pertunjukan The Nutcracker in Jazz akan diadakan sebanyak dua kali yaitu pada 19 Desember 2015 pukul 19.00 WIB dan 20 Desember 2015 pukul 16.00 WIB di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015