... Jangan dihapus, diperbaiki saja Metromini yang jelek-jelek biar enggak tabrakan...
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah penumpang Metromini berharap adanya perbaikan pelayanan menyusul kembali beroperasinya sejumlah Metromini di beberapa trayek Jakarta setelah mogok massal Senin kemarin.

"Semoga Metromini ke depannya bisa lebih baik ya, armada diutamakan yang bagus-bagus supaya penumpang nyaman, enggak pindah naik ojek atau naik motor pribadi," kata Yustinus, penumpang Metromini U-23 yang baru turun di Terminal Tanjung Priok, Selasa. 

Metromini dan mikro bis lain dikenal dan diakui dalam sistem transportasi nasional, apakah itu untuk beroperasi dalam kota, antar kota dalam provinsi, atau antar kota antar provinsi. 

Tidak demikian halnya dengan ojek konvensional ataupun ojek berbasis online, yang beroperasi memakai plat hitam sebagai tanda bahwa itu adalah kendaraan pribadi. Sepeda motor yang diojek-kan juga tidak ada KIR. 

Penumpang lain Metromini, Sularni mengaku menggunakan bis sedang berwarna oranye itu untuk berbelanja bahan dagangan di Pasar Waru, Jakarta Utara, setiap hari.

"Soalnya kalau naik ojek susah bawa belanjaan banyak, ongkosnya juga mahal sekali naik Rp15ribu. Naik Mikrolet (angkutan kecil) ruangnya sempit, makanya saya naik Metromini karena bisa bawa barang dagangan banyak dan ongkosnya murah, cuma Rp3ribu," cetus Sularni.

"Jangan dihapus, diperbaiki saja Metromini yang jelek-jelek biar enggak tabrakan," katanya. Keberadaan Metromini juga diperlukan masyarakat luas di Jakarta. 

Berdasarkan pengamatan pada pukul 18.00 WIB, Metromini U-23 jurusan Terminal Tanjung Priok-Cilincing dan Metromini U-07 jurusan Simpang Lima Semper-Terminal Senen terlihat kembali mengangkut penumpang kendati belum begitu banyak armada yang mangkal di terminal.

Sebetulnya tidak semua Metromini kondisi fisik dan kelengkapannya bobrok walau harus diakui banyak pengemudinya yang ugal-ugalan dan membahayakan keselamatan umum. Pemilik bus Metromini juga membeli semua suku cadang kendaraan dengan harga pasar, tidak ada keistimewaan apapun. 

Metromini yang beroperasi rata-rata berkondisi baik terlihat dari cat bodi yang masih berwarna oranye terang, lampu-lampu menyala, klakson berfungsi, knalpot tidak mengeluarkan asap pekat, dan terdapat kartu uji kelayakan kendaraan umum (KIR) yang ditempelkan di dekat kaca supir.

"Mobil ini lolos uji KIR, makanya berani narik. Kami butuh makan, butuh biaya tambahan juga untuk hidup," kata Nikson pengemudi Metromini U-23.

Namun ketika ditanya apakah mendukung jika Metromini bergabung dengan manajemen Transjakarta, pria tersebut menolak menjawab dengan mengatakan "soal itu saya enggak tahu, yang penting saya bisa kerja."

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015