Kupang (ANTARA News) - Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengatakan perayaan Natal 2015 merupakan momentum yang tepat untuk membangun semangat persaudaraan dan kebersamaan di antara sesama umat beragama.

"Natal tahun 2015 merupakan waktu yang tepat agar semua umat kristiani, bisa saling membangun kebersamaan, persaudaraan serta membangun persahabatan di antara sesama umat beragama," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis.

Pada perayaan misa malam Natal 2015, semua imam yang memimpin ibadah malam Natal membacakan surat gembala Uskup Agung Kupang yang menekankan pentingnya hidup saling berdampingan dan saling menghormati satu sama lain tanpa membedakan agama dan asal usul.

Hampir semua gereja di wilayah Keuskupan Agung Kupang dipadati umat untuk merayakan malam kelahiran Kristus pada 2.000 tahun lampau.

Uskup Agung asal Tataaran, Tondano, Sulawesi Utara itu mengatakan dengan saling membangun rasa kebersamaan, persaudaraan maka akan tercipta suatu keluarga yang rukun dan damai.

Menurutnya inti dari perayaan Natal adalah sebuah kebersamaan hidup sebagai keluarga Allah, dan umat kristiani sendiri perlu menyadari bahwa mereka adalah bagian dari keluarga Allah.

"Tinggal bersama keluarga, dapat menjadi rumah sekaligus sekolah bagi setiap orang. Sekolah atau yang disebut rumah tersebut adalah bagian setiap orang untuk berlajar tentang arti perdamaian," ujarnya.

Menurutnya melalui keluarga, setiap manusia diajarkan untuk mengerti soal nilai-nilai kemanusian. Dan hal ini tidak hanya diajarkan di umat Kristiani tetapi juga oleh semua umat beragama.

Menurut Mgr Petrus, kelahiran Yesus Kristus dapat membantu setiap umat manusia untuk sadar bahwa diriNya lahir untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi oleh setiap manusia.

Ia mengharapkan dan mendoakan agar perayaan Natal 2015 berlangsung aman dan damai tanpa adanya kekerasan.

"Dengan tidak ada lagi kekerasan baik terhadap kaum perempuan dan anak, serta aksi-aksi terorisme yang dapat menggangu keamanan suatu negara, khususnya Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015