Jakarta (ANTARA News) - Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, diklaim menggunakan teknologi tinggi.

"Gedung ini dirancang sebagai smart building (bangunan pintar), green building (bangunan hijau) dan secure building (bangunan aman)," kata Ketua KPK Agus Rahardjo saat peresmian gedung baru KPK, Selasa.

Ia menuturkan gedung baru itu merupakan bangunan hijau karena keberadaan resapan membuat tidak ada setetes pun air hujan yang mengalir ke lingkungan sekitarnya.

Serapan air hujan, menurut dia, akan digunakan untuk membilas toilet dan menyiram tamanan di gedung KPK.

Gedung baru KPK, ia melanjutkan, juga dilengkapi pengendali sentral yang memungkinkan penggunaan pendingin udara dan listrik sesuai dengan pergerakan manusia di dalamnya.

"Mudah-mudahan gedung ini menjadi contoh dan untuk membuat gedung tenaga surya lain," kata Agus.

Baca : Presiden : gedung baru KPK menandakan perjuangan berlanjut

Aliran orang yang masuk dan keluar gedung itu, menurut dia, juga sudah dirancang sedemikian rupa sehingga pemeriksa tidak akan bertemu dengan terperiksa.

"Kami juga mendesain orang yang masuk ruang tertentu hanya di ruang yang berhak karena ada 70 ruang pemeriksaan. Seseorang terperiksa di ruang satu tidak mungkin masuk ruang dua, aliran terperiksa dan pemeriksa tidak mungkin bertemu," kata Agus.

Selain itu, setiap ruangan dilengkapi dengan perekam dan alat yang langsung menerjemahkan suara menjadi tulisan.


Pembangunan


Agus menyebut perjuangan untuk membangun gedung baru itu tidak sederhana. Masyarakat pun sampai berduyun-duyun ikut saweran lewat gerakan Koin untuk KPK demi mendukung pembangunan gedung itu pada 2012.

"Sengan adanya itu alhamdulilah teman-temah DPR menyetujui anggaran yang cukup untuk gedung KPK," katanya.

Bangunan dengan 16 lantai seluas 39.629 meter persegi itu mulai dibangun tahun 2013 menggunakan anggaran tahun jamak Rp314,15 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

KPK mengembalikan iuran uang dari warga ke Kementerian Keuangan. "Tidak sepeserpun mengalir ke KPK," jelas Agus.

Presiden Joko Widodo berharap gedung baru itu bisa mendukung upaya KPK dalam memberantas korupsi.

"Pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti, saya harap pimpinan KPK bisa langsung bekerja di gedung baru dengan semangat baru," katanya.

Baca: Presiden nilai KPK berhasil raih kepercayaan publik

Dia juga mengatakan bahwa semangat untuk memberantas korupsi juga mesti didukung dengan kapasitas lembaga dan sumber daya manusia.

"Apalagi KPK menghadapi tantangan yang semakin berat. Bukan hanya banyaknya dan kompleksitas kasus tapi juga berhadapan dengan harapan publik yang tinggi terhadap kinerja pemberantasan korupsi yang tinggi," katanya.

"Semua tantangan dihadapi dengan menambah kapasitas kelembagaan SDM dan sarana prasarana pendukungnya," tambah dia.

Presiden mengakui selama ini pemerintah belum menyediakan fasilitas pendukung yang representatif bagi KPK.

"Fasilitas gedung baru harus dijadikan upaya untuk menjadikan KPK makin kuat. Gedung memang bukan yang terpenting tapi gedung dengan fasilitasnya menunjang semangat KPK untuk pemberantasan korupsi," katanya.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015