Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Seorang warga Kota Dumai, Provinsi Riau, mengungkap penemuan keramik kuno yang didapatkan dia di Desa Buluh Hala Kecamatan Sembilan.

"Barang-barang keramik seperti guci dan mangkok kuno ini ditemukan di lahan saya, di bawah pohon ara yang sudah tua saat menggali sedalam sekitar dua meter," kata pemilik lahan penemu keramik kuno, Masri, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Selasa.

Ada sekitar tiga mangkok dan dua guci yang berhasil diangkat dari dalam permukaan tanah pada 2011. Namun, ia baru melaporkan penemuan itu ke pemerintah setempat pada 2015 karena tidak mengira barang itu peninggalan kuno.

Ia percaya mangkok tersebut bukan alat makan biasa karena ketika menjadi wadah santan, dalam waktu singkat santan itu berubah menjadi minyak kelapa. "Dalam waktu tiga hari santannya bisa menjadi minyak. 
Benar-benar bening seperti minyak goreng," ujar Masri.

Menurut dia, barang tersebut ditemukan saat ingin membuat kanal di kebun kelapa sawit menggunakan alat berat untuk memindahkan pohon ara yang sudah tua. Ketika pohon berdiameter sekira 20 centimeter itu dipindahkan, alat berat menyentuh salah satu keramik yang menimbulkan bunyi berderak keras.

Ketika salah seorang pekerja memeriksa ternyata terdapat beberapa guci dan mangkok tua terkubur di dalam tanah. "Pembuatan kanal langsung berhenti karena saya duga masih ada banyak di bawah lagi barang-barang di bawah tanah itu," katanya.

Menurut dia, dari cerita para orang tua di daerah itu, lokasi penemuan keramik kuno tersebut dahulu kala adalah pantai yang kini mendangkal sehingga berjarak sekitar tiga kilometer dari bibir pantai.

Ia mengatakan hasil pendataan Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Kota Dumai pada 2015 tidak secara detil menjelaskan asal-usul keramik tersebut. Namun dijelaskan keramik tersebut kuat dugaan berasal dari China pada abad 18.

"Dalam surat dari pemerintah daerah dituliskan, penemuan itu menandakan kemungkinan benda cagar budaya tersebut menunjukkan daerah tersebut pernah menjadi permukiman pada masa lalu," ujarnya.

Ia mengatakan mangkok-mangkok keramik yang ditemukan masih utuh dan cukup bagus. Keramik tersebut dihias secara sederhana berwarna putih dengan motif warna biru. Sedangkan, guci kuno yang ditemukan setinggi sekitar 30 sentimeter dan berwarna kelabu gelap.

Ia mengatakan keramik kuno tersebut kini masih tersimpan di rumahnya. "Saya persilakan kalau ada ahli yang mau meneliti asal-usulnya," kata Masri.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015