Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan berbagai opsi dalam penanganan aset-aset PT Texmaco setelah gagal mendapatkan pembeli atau investor melalui lelang yang dilakukan Selasa (20/2). "Kita lihat kemarin offering dari tiga calon pembeli masih jauh dari harga minimal yang sudah ditetapkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sehingga kami tidak bisa meneruskan, karena kalau kita menerima, saya akan dianggap merugikan negara," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu. Menkeu mengatakan pihaknya akan menginventarisasi berbagai opsi yang masih memungkinkan untuk dilakukan, seperti kemungkinan melakukan retendering, atau nanti diserahkan ke pengadilan, atau opsi-opsi lainnya. "Nanti pemerintah akan melihat opsi-opsi yang paling minimal bebannya bagi pemerintah, tapi kalau masih ada unit usaha yang jalan atau beroperasi, ya akan tetap dijalankan," kata Sri Mulyani. Ketika ditanya kapan pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya terhadap Texmaco, Menkeu menjelaskan tidak ada batas waktunya, tetapi bagi pemerintah lebih cepat akan lebih baik. "Karena bagaimanapun juga utang sebesar Rp30 triliun, kok isinya cuma pabrik kaya begitu, apa ngga sakit hati kita lihat. Dari awal kita lihat masalah Texmaco ini berhubungan dengan nilai aset yang merosot sekali," katanya. Ia menyebutkan dalam seluruh pengambilan keputusan terhadap masalah Texmaco itu, pihaknya (Departemen Keuangan) maupun PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) selalu melakukannya dengan hati-hati. "Tiap keputusan atau PPA mengajukan usulan keputusan, selalu kita cek dengan hati-hati," katanya. PPA mengungkapkan lelang aset kredit dan saham Grup Texmaco yang dilakukan Selasa (20/2) gagal mendapatkan pemenang, karena penawaran yang masuk berada di bawah harga dasar yang ditetapkan Menkeu, dan ada yang mengajukan penawaran bersyarat. Dirut PPA, Mohammad Syahrial, menyebutkan ada tiga calon investor yang memasukkan penawaran, namun dia tidak merinci siapa ketiga calon investor tersebut. Dengan demikian, PPA akan berkonsultasi dengan Menkeu selaku pemilik aset, untuk menetapkan rencana pengelolaan lebih lanjut atas aset kredit dan saham tersebut, mengingat hasil lelang itu akan dimasukkan sebagai bagian dari target setoran PT PPA pada 2007 sebesar Rp1,5 triliun. PPA memperkirakan nilai buku aset kredit Grup Texmaco adalah Rp29,37 triliun. Sementara total utang Texmaco kepada pemerintah mencapai sekitar 2,98 miliar dolar AS atau sekitar Rp30 triliun. (*)

Copyright © ANTARA 2007