Bandarlampung (ANTARA News) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswanamigas) Provinsi Lampung menyatakan stok bahan bakar minyak dari Pertamina aman kendati harga BBM turun.

"Kendati harga BBM non subsidi seperti pertamax dan pertalite serta BBM bersubsidi seperti premium dan solar turun dipastikan stoknya aman," kata anggota Hiswanamigas Provinsi Lampung Doni Irawan, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir stok BBM di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) akan habis menyusul turunnya harga BBM.

Menurut dia, pihak Pertamina sudah menjamin stok aman sehingga berapapun kebutuhan dari SPBU akan terus disuplai.

"Dari pantauan di lapangan terdapat beberapa SPBU di Rajabasa yang stok premiumnya habis karena belum dikirim oleh Pertamina," ujarnya.

Doni mengakui ada beberapa SPBU di daerah itu yang stok BBMnya habis karena belum disuplai dari Pertamina setempat.

"Kalau stok kosong itu tidak ada. Itu karena belum dikirim oleh Pertamina saja. Intinya Pertamina sudah menjamin stok aman dengan turunnya harga," jelasnya.

Terkait penimbunan, ia menyatakan kemungkinan tak akan terjadi mengingat Pertamina sudah mewarning pengusaha untuk tidak melakukan itu dan menjaga stok di SPBU aman.

"Kalau penimbunan jelas dilarang dan akan mendapat tindak pidana serta sanksi dari Pertamina," kata Doni Irawan.

Pemerintah pusat pada Selasa (5/1) akan menurunkan harga BBM. Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, mengatakan, harga pertamax akan diturunkan sebesar Rp200 per liter dari Rp8.650/liter menjadi Rp8.450/liter. Harga pertalite pun akan turun Rp250/liter dari Rp8.200/liter menjadi Rp7.950/liter.

"Harga pasar yang memang harus turun. Kalau nonsubsidi kan, sederhana. Harga minyak dunia dan kurs naik, ya, harga (BBM) naik dan sebaliknya," kata dia.

Pemerintah akan menurunkan harga premium dan solar bersubsidi. Harga premium bersubsidi akan turun dari Rp7.300/liter menjadi Rp6.950/liter. Karena ada pungutan dana ketahanan energi sebesar Rp200/liter, harganya menjadi Rp7.150/liter.

Sementara itu, harga solar bersubsidi turun dari Rp6.700/liter menjadi Rp5.650/liter. Karena ada pungutan dana ketahanan energi sebesar Rp300/liter, harganya menjadi Rp5.950/liter.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016