Jakarta (ANTARA News) - Ajang Solo Great Sale (SGS) 2016 yang akan berlangsung selama satu bulan penuh dari 1 hingga 29 Februari 2016 di pusat perdagangan dan perbelanjaan, hotel & restoran, pertokoan, serta outlet bisnis lainnya yang ada di kota Surakarta, Jawa Tengah, diluncurkan di Jakarta.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaunching Solo Great Sale (SGS) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa.

Penyelenggaraan event tahunan SGS yang tahun ini mengangkat tema "Ungkapkan Cinta dengan Bijak Berbelanja" tersebut disambut baik oleh Menpar Arief Yahya.

"SGS 2016 menjadi upaya mempromosikan dan menarik kunjungan wisatawan ke Kota Solo dengan menjadikan wisata belanja sebagai daya tariknya," katanya.

Menurut dia, SGS ini sangat efektif dalam mempromosikan dan menarik kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Selama satu bulan penyelenggaraan great sale tersebut diharapkan akan menghasilkan transaksi sebesar Rp125 miliar.

"Acara ini juga diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan yang ditargetkan sebanyak 230 ribu orang, dari jumlah ini yang menginap di hotel sebanyak 150 ribu wisatawan," kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, kegiatan promosi melalui event seperti SGS ini merupakan bagian dari strategi promosi dengan pendekatan BAS (Branding/PR-ing, Advertising, dan Selling).

"SGS merupakan kegiatan selling sehingga peran pelaku usaha lebih besar, sedang pemerintah memberikan pendukungan dengan proporsi penggunaan anggaran sebesar 80 persen swasta dan 20 persen pemerintah," kata Menpar Arief Yahya.

Menpar berharapkan kegiatan SGS akan menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia lebih banyak lagi serta meningkatkan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) yang tahun ini ditargetkan sebanyak 12 juta wisman dan 260 juta perjalanan wisnus.

"Pada Februari bertepatan dengan musim liburan hari raya Imlek, sehingga even SGS menjadi salah satu daya tarik bagi wisman khususnya dari Tiongkok yang tahun ini kita targetkan sebanyak 2 juta wisman," kata Arief Yahya.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, penyelenggaraan SGS merupakan upaya untuk menggerakan perekomian masyarakat maupun dunia usaha dari kalangan pengusaha; pariwisata (hotel, restoran, cinderamata); penerbangan dan transportasi, perbankan, usaha ritail dan distro, hingga warung makan, serta kampung batik kesemuanya sebagai peserta great sale.

"Even SGS manjadi magnet untuk manarik wisatawan datang dan berbelanja di Solo antara lain kain batik dengan demikian akan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin batik," kata Gubernur Ganjar Pranowo.

Penyelenggaran SGS 2016 oleh Pemerintah bersama Kadin Kota Surakarta juga sebagai upaya terobosan dalam mendongkrak aktivitas ekonomi dan bisnis yang pada Februari 2016 yang diprediksikan akan mengalami perlambatan.

Melalui kegiatan great sale tersebut diharapkan kegiatan ekonomi tetap bergeliat, antara lain karena didorong oleh pergerakan wisatawan yang akan memasuki peak seasons bertepatan musim liburan hari raya Imlek yang akan jatuh pada 8 Februari 2016.

Even SGS 2016 akan diikuti sekitar 700 tenant dari berbagai kalangan pelaku usaha bekerjasama dengan pemerintah, akademisi, komunitas, serta media (triple helix).

Kegiatan ini dianggap memiliki daya tarik tinggi lewat pemberian diskon, hadiah langsung, insentif, serta kemeriahan dari berbagai kegiatan seni budaya yang menarik wisatawan.

Penyelenggaraan SGS 2015 yang lalu menghasilkan transaksi sebesar Rp80 miliar serta kunjungan wisatawan sebanyak 194 ribu wisatawan.

Pihak panitia penyelenggara selama SGS berlangsung akan menyiapkan 15 kegiatan antara lain grebeg Sudiro, Solo Imlek festival, pemecahan rekor Muri menulis kaligrafi China 500 M, pesta kembang api, lampion terbang, festival kampung Tiongkok, festival jenang Solo, Cap Go Meh, sendra tari Ramayana, wayang orang Sriwedari, serta pertunjukan ketoprak Balekambang.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016