"Walau hanya dalam mimpi, walau hanya dalam hati, kita tunjukkan pada dunia kaum cacat bukanlah pengemis....".

Ungkapan itu meluncur dari Choky Suhendra, seorang tuna netra yang menjadi "teaser" atau video tayangan pembuka Konser Mengejar Mimpiku 2 di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki Sabtu Malam (9/1).

Usia sepenggal tayangan testimoni di layar belakang panggung pagelaran musik, kemudian muncullah Choky di atas panggung dengan melantunkan lagu "Cuma Manusia" yang dipopulerkan grup musik Kerispatih.

Suara serak yang cenderung ngerock dipadu dengan gerakannya yang lincah, saat menyanyikan "Meraih Mimpi" yang pernah dipopulerkan J-Rocks menjadikan penampilanya tak kalah dengan artis penyanyi profesional.

Sepintas tak terlihat jika remaja kelahiran Pangkal Pinang tersebut adalah penderita tunanetra.

Selain Choky, difabel lain yakni Wulan Siasninka Pratiwi yang menderita tuna daksa tampil dengan apik melantunkan tembang "Beautiful" yang dipopulerkan Christina Aguilera dengan diiringi dentingan piano Fira Chritiano, remaja penyandang tuna netra.

Selama lebih kurang satu setengah jam, jadilah panggung Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki menjadi ajang kebolehan kaum yang dinilai memiliki keterbatasan untuk menunjukkan kelebihan yang dimilikinya kepada masyarakat.

Konser Mengejar Mimpiku merupakan sebuah konser musik yang dibintangi oleh anak-anak berkebutuhan khusus, menampilkan lagu-lagu yang diiringi oleh orkestra.

Mereka yang berkebutuhan khusus dapat dibilang adalah mereka yang memiliki berbagai keterbatasan ataupun perkembangannya berada di luar perkembangan pada umumnya.

Komunitas Ikatan Terapi Musik Indonesia (ITMI) tergerak untuk memberikan sebuah wadah bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus agar dapat mempertunjukkan kemampuan musiknya dalam sebuah konser.

Para penampil di konser ini adalah mereka yang lolos audisi ataupun secara khusus diundang oleh Ikatan Terapi Musik Indonesia (ITMI). Selain itu ada juga penampilan lagu yang diciptakan oleh anak berkebutuhan khusus.

Dalam konser ini juga memungkinkan mereka yang berkursi roda dan juga mereka yang berkebutuhan khusus dapat menyaksikan pergelaran tersebut secara langsung.

Konser Mengejar Mimpiku pertama digelar pada September 2014 dan ternyata menuai antusiasme serta respon yang positif dari masyarakat, sehingga kemudian di awal 2016 digelar Konser Mengejar Mimpiku 2 dengan mengambil tema "Keindahan dalam Keterbatasan".

"We are not nothing"
Salah satu penampil dalam konser Mengejar Mimpiku 2, Wulan Siasninka Pratiwi gadis kelahiran Depok Jawa Barat 1991, saat ini bergabung sebagai anggota Voice of Chesire.

Kondisinya yang selalu menggunakan kursi roda untuk beraktivitas tak menjadi penghalang bagi Wulan, untuk memiliki kemampuan bermusik dan berolah vokal, bahkan pernah memperoleh juara I lomba baca puisi tingkat Kotamadya Depok.

"Melalui konser ini, kami ingin dapat membuka mata dunia we are not nothing, we are something, we are able to do everything.., " ujar gadis yang berkeinginan hidup mandiri itu.

Penampil lain yakni Fira Christiano Marvelouis Panggabean, yang memiliki pengalaman tampil di tingkat nasional maupun internasional serta sejumlah prestasi.

Remaja kelahiran Pangkalan Bun 17 tahun lalu yang akrab dipanggil Tian itu mahir memainkan alat musik piano bahkan mengantarkannya meraih juara I pada Lomba memainkan alat musik modern tingkat nasional di Medan, juara Harapan III Lomba Gebyar Band tingkat intenasional di Sidney serta memperoleh Outstanding Achievment Piano Classic Asean International Concerto Competition di Jakarta.

Penyandang tuna netra itu saat ini aktif sebagai pemain gitar, piano maupun biola di Voice of Chesire, grup musik di bawah naungan Yayasan Wisma Chesire yang beranggotakan 15 orang para penyandang cacat.

Sedangkan Leiko Jony, wanita penyandang tuna ganda yang sebelumnya tak pernah memiliki pengalaman bermusik, kini bakat bernyanyinya mulai muncul setelah mengikuti terapi musik.

Gadis kelahiran Jakarta 30 Juli 1980 itu kini dapat dengan mudah menghafalkan banyak lagu, bahkan mampu bernyanyi dengan lirik bahasa Inggris dan dia semakin percaya diri.

Pada konser kali ini dia membawakan lagu "Arti Sahabat" yang dipopulerkan grup band Nidji serta "Mengejar Matahari" yang pernah dibawakan Ari Lasso.

Sebanyak 12 tembang mengalun indah dari kaum penyandang cacat pada Konser Mengejar Mimpiku, satu lagu pembuka dibawakan secara medley yakni Di Atas Awan, Cinta Untuk Mama, Andai Aku Tlah Dewasa dan Karena Cinta oleh Octo Iskandar Haryo Pambudi dan Abigail Zefaya Pontoh.

Oleh Rz. Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016